Jumat, 16 September 2011

Bapepan-LK mengklaim terus memperbaiki sistem informasi reksadana

Bapepan-LK mengklaim terus memperbaiki sistem informasi reksadana
JAKARTA. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) terus membenahi sistem pusat informasi reksadana di website Bepapam LK. Kepala Biro Pengelolaan Investasi Bapepam LK Djok Hendratto mengatakan data dana kelolaan alias nilai aktiva bersih (NAB) yang terdapat di website Bapepam, www.bapepam.go.id masih perlu dibenahi.

"Sistemnya perlu dibenahi, belum tahu kapan selesainya. Jadi data NAB reksadana di website kemarin ada yang tercampur dengan reksadana penyertaan terbatas (RDPT), jadi sekarang masih dipisah-pisah," tutur Djoko kepada KONTAN, Jakarta, Kamis (15/9).

Ada perbedaan data dana kelolaan

Menurut data Bapepam LK, total dana kelolaan reksadana per akhir Agustus 2011 mencapai titik tertinggi sejak produk investasi itu diterbitkan. Nilainya mencapai Rp 180,87 triliun. Kenaikan tersebut ditopang oleh tiga reksadana, yakni reksadana saham, campuran dan pendapatan tetap.

Reksadana campuran melejit paling tinggi yaitu hingga 63% menjadi Rp 32,94 triliun hanya dalam jangka waktu satu bulan. Kenaikan tersebut lebih tinggi dibandingkan reksadana saham yang hanya mencatat kenaikan 4% dari Rp 56,01 triliun pada Juli 2011 menjadi Rp 58,28 triliun per akhir Agustus 2011.

Adapun reksadana pendapatan tetap naik 33,7% dari Rp 26,14 triliun menjadi Rp 34,97 triiun pada Agustus 2011. "Datanya belum tentu benar dan belum tentu salah. Tetapi sekarang memang masih dibenahi oleh tim kami," ujarnya.

Data milik Bapepam LK tersebut berbeda dengan hasil riset perusahaan riset investasi independen PT Infovesta Utama.

Analis Infovesta Utama Edbert Suryajaya mengatakan berdasarkan data yang diolah oleh Infovesta Utama, justru NAB saham yang menunjukkan kenaikan pesat selama bulan Agustus 2011. Per Agustus, total NAB reksadana saham tercatat naik dari Rp 59,7 triliun menjadi Rp 62 triliun. Sedangkan NAB reksadana campuran justru hanya naik tipis dari Rp 17,2 triliun menjadi Rp 17,24 triliun. Kemudian reksadana pendapatan tetap justru turun dari Rp 22,59 triliun turun menjadi Rp 22,33 triliun.

"Total NAB reksadana per Agustus 2011 menurut data kami ada Rp 153 triliun. Data kami itu di luar reksadana penyertaan terbatas," tuturnya.

Apabila dilihat dari unit penyertaan, reksadana saham juga mencatat kenaikan paling tinggi. Unit penyertaan reksadana saham per Juli tercatat 14,50 miliar unit bertambah menjadi 17,26 miliar unit per Agustus 2011. Adapun unit penyertaan reksadana campuran naik menjadi 7,60 miliar unit pada Agustus dibandingkan Juli yang hanya 7,34 miliar unit. Kemudian reksadana pendapatan tetap mencatat kenaikan unit penyertaan menjadi 13,96 miliar unit dibandingkan sebelumnya yang sebesar 13,94 miliar unit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar