Jumat, 16 September 2011

Bisnis ADMG tidak terganggu rencana GJTL lepas saham

JAKARTA. PT Polychem Indonesia Tbk (ADMG) memastikan kinerja keuangannya tidak akan terganggu pasca penjualan saham oleh salah satu pemegang saham mayoritasnya, yaitu PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL). Sebab, hubungan bisnis antara kedua emiten ini akan tetap berlanjut setelah penjualan saham.

ADMG akan tetap menjual hasil produksinya ke GJTL. "Kami akan tetap menjadi pemasok Gajah Tunggal, meski mereka tidak lagi memiliki saham Polychem," tutur Richard I. Tusardi, Sekretaris Perusahaan ADMG, kepada KONTAN, Rabu (15/9). ADMG antara lain akan memasok benang ban dan polyester.

Asal tahu saja, penjualan ke GJTL memiliki kontribusi cukup besar di kinerja keuangan ADMG. Di semester satu 2011, nilai penjualan produsen benang ban ini ke Gajah Tunggal mencapai Rp 429,6 miliar. Jumlah ini sekitar 16,69% dari total penjualan ADMG di periode tersebut. Karena itu, ADMG juga tetap yakin target pertumbuhan perusahaan tetap akan tercapai.

Richard mengakui selama ini GJTL memang menjadi salah satu pasar andalan bagi produk ADMG. Meski begitu, perseroan ini menegaskan tidak pernah mengutamakan emiten ban tersebut. "Kami memperlakukan Gajah Tunggal seperti konsumen lainnya," tegas Richard.

Setelah aksi pelepasan saham itu, ADMG akan mencari konsumen besar selain GJTL. Tapi kapasitas produksi ADMG saat ini belum memungkinkan mereka buat memenuhi kebutuhan yang lebih besar. "Untuk memasok Gajah Tunggal saja kami masih kurang," papar Richard.

Sedikit kilas balik, GJTL berniat melepas 25%-26% saham ADMG tahun depan karena ingin fokus pada bisnis inti. Nilai saham yang dijual diperkirakan US$ 80 juta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar