Senin, 10 Oktober 2011

Data Kerja AS Angkat Minyak Asia Dekati US$84

Data Kerja AS Angkat Minyak Asia Dekati US$84
INILAH.COM, Singapura - Harga minyak naik mendekati $ 84 per barel di Asia Senin (10/10) di tengah data pekerja AS yang lebih baik dari perkiraan dan tanda-tanda pergerakan untuk melindungi bank-bank Eropa dari krisis utang.

AP melaporkan minyak mentah untuk pengiriman November naik 64 sen pada $ 83,62 per barel pada tengah hari waktu Singapura di perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange. Kontrak naik 39 sen untuk menetap di $ 82,98 di New York pada Jumat. Minyak mentah Brent naik 20 sen pada $ 106,08 per barel di ICE Futures exchange di London.

Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan Jumat bahwa data pekerja September naik 103.000, lebih dari perkiraan ekonom. Analis telah konsen dalam beberapa bulan terakhir bahwa pasar tenaga kerja lesu yang bisa diramalkan sebagai resesi babak kedua.

Krisis utang di Eropa dan kemungkinan dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi global telah merusak kepercayaan investor, membuat minyak mentah turun ke level terendahnya pekan lalu dalam 12 bulan rendah ke $ 75. Tapi harga sudah melambung kembali di tengah spekulasi para pemimpin Eropayang mungkin mempersiapkan kapitalisasi bank-bank besar di kawasan untuk melindungi mereka terhadap kemungkinan default. "Ketika kami mencapai saat-saat kritis untuk perekonomian dunia, hal itu mungkin tampak aneh untuk berbicara tentang harga yang lebih tinggi, bahkan lebih rendah," kata JP Morgan dalam sebuah pernyataan. "Tapi analisis kami menunjukkan bahwa harga minyak Brent lebih tinggi masih bisa bergerak selama dua tahun ke depan, mencapai $ 130 pada akhir tahun 2013."

Dalam perdagangan Nymex lainnya, minyak pemanas turun 0,5 persen menjadi $ 2,85 per galon dan bensin berjangka naik 0,7 persen menjadi $ 2,65 per galon. Tapi gas alam turun 0,3 persen menjadi $ 3,48 per 1.000 kaki kubik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar