Senin, 10 Oktober 2011

Potensi Koreksi, Pilih Saham Fundamental Positif

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Bursa saham Indonesia pada Senin (10/10) berpeluang terkoreksi. Namun investor bisa buy on extreme weakness saham berfundamental bagus dan valuasi menarik.

Nico Omer Jonckheere dari Valbury Asia Securities mengatakan, level support IHSG saat ini berada di level 3.256, yang merupakan last reaction low. Ia pun menyarankan investor memperhatikan level 3.550 sebagai last reaction high. "Selama level tersebut tidak dapat dipecahkan, IHSG masih akan cenderung bearish atau bergerak sideways," ujarnya kepada INILAH.COM.

Menurutnya, data ketenagakerjaan AS sebenarnya bagus, tapi ada downgrade rating obligasi Spanyol dan Italia oleh Fitch di akhir pekan, yang diperkirakan akan menyebabkan koreksi bursa global lagi awal pekan depan. Adapun downgrade Spanyol dan Italia ini dilakukan Fitch karena kemungkinan Yunani default relatif besar."Apalagi kondisi suku bunga di Spanyol dan Itali yang mencapai rekor tertinggi di kawasan Eropa," imbuhnya.

Dengan peluang adanya koreksi, maka Nico merekomendasikan buy on extreme weakness saham-saham dengan fundamental yang bagus dan valuasi yang menarik.

Beberapa saham pilihannya adalah TB Bukit Asam (PTBA), Berau Energy (BRAU), BW Plantation (BWPT), Tunas Baru Lampung (TBLA), Indocement (INTP), Alam Sutera Realty (ASRI), CFIN, INTA, Mayora Indah (MYOR) dan Bank BRI (BBRI).

Pada perdagangan Jumat (7/10), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi 17,422 poin (0,51%) ke level 3.425,684, dengan intraday terendah di 3.418,13 dan tertinggi di 3.526,80.

Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 5,167 miliar lembar saham, senilai Rp 4,557 triliun dan frekuensi 150.026 kali. Sebanyak 72 saham naik, sisanya 155 saham turun, dan 75 saham stagnan.

Koreksi indeks terjadi, di tengah aliran dana asing yang masuk. Asing mencatatkan nilai transaksi beli bersih (net foreign buy) sebesar Rp381 miliar. Rinciannya adalah transaksi beli sebesar Rp1,785 triliun dan transaksi jual mencapai Rp1,404 triliun. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar