Senin, 10 Oktober 2011

Krisis Eropa tahan laju harga emas

Krisis Eropa tahan laju harga emas
JAKARTA. Laju harga emas kembali tertahan. Nilai kontrak harian emas untuk pengiriman Desember 2011 di divisi Comex New York Mercantile Exchange, Jumat (7/10) lalu, menyusut 1,05% menjadi US$ 1.635,80 per ons troi.

Harga emas bergerak menurun setelah data-data ekonomi Amerika Serikat dilaporkan membaik. Misalnya, data non-farm payroll AS pada September meningkat 103.000 tenaga kerja.

Meski tingkat pengangguran AS tetap 9,1%, data non-farm payroll berhasil mengangkat optimisme pasar. Hal ini turut mendongkrak indeks dollar AS sekaligus melemahkan nilai emas. Indeks dollar AS menguat 0,1% menjadi 78,73 pada Jumat lalu.

Investor terus memburu the greenback lantaran situasi Eropa semakin labil. Lembaga pemeringkat global Fitch Ratings memotong peringkat utang Italia dan Spanyol, Jumat lalu. Fitch menurunkan peringkat Italia dari AA- menjadi A+. Adapun peringkat Spanyol terpangkas menjadi AA- dari semula AA+.

Fitch menilai eskalasi krisis utang Eropa semakin melemahkan perbankan Italia. Sedangkan perekonomian Spanyol diperkirakan masih melambat hingga 2015. Apalagi, tingkat pengangguran Negeri Matador kini tertinggi di Eropa, di atas 20%.

"Ada aksi jual yang cukup besar di emas untuk menutupi kerugian di sektor lain," ujar Savneet Singh, pimpinan Gold Bullion International yang berbasis di New York, seperti dikutip Bloomberg, Jumat.

Mencoba bangkit

Kepala Riset Asia Kapitalindo Futures, Suluh Adil Wicaksono, mengungkapkan, negara-negara Eropa yang kini dianggap sebagai pemicu krisis ekonomi global, secara bertubi-tubi mengalami penurunan rating, mulai dari perbankan hingga level negara.

Kepala Riset Real Time Futures, Wahyu Tribowo Laksono, menambahkan, harga emas sejatinya bergerak menuju rebound jika Fitch tak merilis penurunan rating Italia dan Spanyol. "Kegagalan rebound hanya karena berita tersebut. Padahal harga emas bisa ditutup di atas US$ 1.650 per ons troi," ujar dia.

Kecemasan pelaku pasar terhadap kondisi Eropa masih akan memicu krisis likuiditas dan menahan laju harga logam mulia. Wahyu melihat harga emas masih konsolidasi di rentang US$ 1.580-US$ 1.680 per ons troi selama pekan ini.

Emas telah menyentuh titik jenuh beli dan belum ada sentimen positif yang cukup kuat untuk mengangkat kembali harganya, setelah terkoreksi pekan lalu. Meski begitu, Wahyu optimistis apabila emas menembus US$ 1.680 per ons troi, maka emas bisa mendekati US$ 1.800 per ons troi di akhir bulan ini.

Sedangkan Suluh meyakini dalam minggu ini emas akan menjajal lagi kisaran
US$ 1.700 per ons troi. Secara teknikal, harga emas pada minggu lalu menunjukkan sinyal positif tapi tidak berhasil menyentuh level psikologis US$ 1.600 per ons troi.

Suluh melihat, investor saat ini cenderung menyimpan porsi seimbang antara emas dan saham. Jadi, tak serta merta harga emas melonjak atau anjlok dalam sekejap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar