Senin, 10 Oktober 2011

Investor Sebaiknya Main Cepat pada Saham Selektif

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Penguatan indeks siang ini akan berlanjut hingga penutupan. Investor disarankan bermain cepat pada saham-saham unggulan, grup Bakrie, dan saham-saham yang sudah anjlok di sektor perkebunan, properti, dan konsumsi.

Analis Sekuritas Ekokapital Cece Ridwanullah memperkirakan, pergerakan indeks saham domestik hingga penutupan sore nanti bakal mendarat di teritori positif. “Indeks mengarah ke level resistance 3.499 dan 3.356 sebagai level support-nya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Senin (10/10).

Menurutnya, peluang penguatan indeks hari ini salah satunya dipicu oleh sentimen positif dari Eropa setelah Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Perancis Nicolas Sarkozy mencapai kesepakatan untuk merekapitalisasi perbankan di Eropa. “Karena itu, jika bursa Eropa dibuka positif siang ini, IHSG pun confirm akan menguat hingga penutupan sore,” ujarnya.

Di sisi lain, lanjutnya, indeks juga mendapat katalis dari berita di grup Bakrie. Glencore International Plc dikabarkan, akan menyediakan fasilitas utang bagi PT Bakrie & Brothers (BNBR) untuk membantu mempertahankan 47% saham di Bumi Plc.

Semua itu, imbuhnya, terkait desakan pembayaran pinjaman senilai US$ 1,3 miliar BNBR ke Credit Suisse AG. Dikabarkan, Glencore akan mengakuisisi saham BUMI yang dimiliki BNBR. “Pada saat yang sama, indeks juga mendapat dukungan dari posisi asing yang masih netbuy. Kemarin, asing mencatatkan transaksi beli bersih senilai Rp381 miliar,” ungkapnya.

Hanya saja, Cece menambahkan, indeks sesi pagi memang bergerak fluktuatif seiring bursa Jepang yang hari ini libur. Akibatnya, hanya ada dua patokan bagi IHSG yaitu pergerakan bursa Hang Seng dan Singapura. Bursa Singapura berada di area positif tapi Hang Seng masih di area negatif hingga 88 poin. “Itulah yang membuat pasar wait and see sehingga pergerakannya fluktuatif,” paparnya.

Dalam situasi ini, ia merekomendasikan untuk bermain cepat pada saham-saham bluechips, grup Bakrie, dan saham-saham yang sudah turun tajam di sektor perkebunan, properti, dan konsumsi.

Saham-saham pilihannya adalah PT Astra Internasional (ASII), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan PT Bank Mandiri (BMRI). “Lalu, saham PT Bumi Resources (BUMI) juga dilihat,” ujarnya.

Begitu juga dengan saham PT London Sumatera Plantation (LSIP), PT Alam Sutera Realty (ASRI), PT Agung Podomoro Land (APLN), PT Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) dan PT Tiga Pilar Sejahtera Food (AISA). “Saya rekomendasikan buy on support saham-saham tersebut dengan pola permainan cepat,” imbuhnya. [ast]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar