Senin, 10 Oktober 2011

IHSG Fluktuatif Menanti Kabar Krisis Eropa

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan lalu mengalami gerak yang sangat fluktuatif dan sempat menempel ke titik terendahnya sejak tahun 2010. Namun secara perlahan IHSG bangkit meski belum menampakkan kinerja terbaiknya.

Mengawali perdagangan pekan lalu, IHSG langsung terjun hingga 200 poin akibat sentimen global kekhawatiran krisis Yunani akan merebak menjadi krisis perbankan menyusul ancaman kolapsnya perusahaan finansial blasteran Prancis-Belgia, Dexia. Namun upaya mati-matian otoritas Eropa untuk menyelamatkan perbankannya langsung membuat bursa-bursa global membaik, tak terkecuali bursa Indonesia.

Menutup perdagangan akhir pekan lalu, IHSG sebenarnya sudah membaik dan sempat mencapai lagi level 3.500. Namun aksi profit taking di sesi akhir membuat IHSG kembali melorot tajam.

Berikut pergerakan IHSG sepanjang pekan lalu:
  • Senin (3/9/2011), IHSG terjun 200,324 poin (5,65%) ke level 3.348,708.
  • Selasa (4/9/2011), IHSG anjlok 79,257 poin (2,37%) ke level 3.269,451.
  • Rabu (5/9/2011), IHSG naik 23,788 poin (0,72%) ke level 3.293,239.
  • Kamis (6/10/2011), IHSG melesat 149,867 poin (4,55%) ke level 3.443,106.
  • Jumat (7/10/2011), IHSG terkoreksi 17,422 poin (0,51%) ke level 3.425,684.
Kondisi pasar saham yang masih diliputi ketidakpastian membuat investor masih tetap hati-hati melangkah. Investor terus mencermati perkembangan dari krisis Eropa dan data-data dari AS. Kehadiran emiten baru, PT SMR Utama Tbk diprediksi tidak akan terlalu memberikan pengaruh. IHSG pada perdagangan Senin (10/10/2011) diprediksi bergerak fluktuatif cenderung melemah.

Bursa Wall Street pada akhir pekan lalu kembali mengalami koreksi meski tipis saja. Pada perdagangan Jumat (7/10/2011), indeks Dow Jones ditutup melemah tipis 20,21 poin (0,18%) ke level 11.103,12. Indeks S&P 500 juga melemah 9,51 poin (0,82%) ke level 1.155,46 dan Nasdaq melemah 27,47 poin (1,10%) ke level 2.479,35.

Sementara bursa-bursa regional pada Senin pagi ini bergerak flat. Berikut posisi bursa regional pagi ini:
  • Indeks S&P/ASX melemah 4,3 poin (0,10%) ke level 4.158,6.
  • Indeks KOSPI naik tipis 3,53 poin (0,20%) ke level 1.763,30.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

Panin Sekuritas:
Langkah Moody's menurunkan rating perbankan di Inggris mengakhiri rally naik IHSG pada sesi 2 Jumat pekan lalu. Jelas terlihat pergerakan indeks masih sangat dipengaruhi oleh berita perkembangan ekonomi regional. Kami juga masih mewaspadai tingginya volatilitas pada indeks. Arah pasar relatif cepat berubah dimana investor masih belum yakin atas langkah penyelesaian krisis hutang Eropa serta dampaknya terhadap perekonomian dunia. Awal pekan ini kami perkirakan indeks akan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah. Kisaran support-resistance : 3.360-3.470.

Indosurya:
Pada perdagangan Senin (10/10) diperkirakan IHSG akan berada pada support 3.348-3.387 dan resistance 3.496-3.565. IHSG hampir membentuk shooting star dan gagal menyentuh middle bollinger bands. MACD hampir membentuk golden cross dengan histogram negatif yang memendek. RSI, William's %R, dan Stochastic kembali gagal menjauhi area oversold . Pelemahan yang terjadi kemarin memperlihatkan bahwa penguatan yang terjadi sebelumnya ternyata belum cukup kuat untuk melanjutkan penguatan selanjutnya. Meski IHSG masih memiliki ruang kenaikan namun, tetap waspada akan aksi profit taking yang akan kembali menghambat kenaikan IHSG.

eTrading Securities:
Perdagangan IHSG Jumat (7/10) ditutup turun 17.4 point (-0.51%) ke level 3,425 dengan jumlah transaksi sebanyak 10.3 juta lot dan nilai transaksi sebesar Rp4.5 triliun. Hampir seluruh sektor saham pada perdagangan mengalami penurunan kecuali sektor misc-industry, trade dan manufacture. Tercatat sebanyak 70 saham mengalami penguatan, 144 saham mengalami penurunan, 71 saham tidak mengalami perubahan dan 168 saham tidak diperdagangkan sama sekali. Saham-saham yang menjadi penggerak bursa a.l. ASII, MEGA, INCO, EXCL dan AMRT sedangkan yang menjadi pemberat bursa a.l. TLKM, BBRI, SMGR, TOWR dan CPIN. Asing tercatat melakukan net buy sebesar Rp387 miliar dengan saham yang paling banyak di beli adalah ASII, BMRI, BUMI, BBRI dan BBNI. Rupiah diperdagangkan kembali melemah 20 point ke level Rp8,965 per US Dollar.

Secara teknikal, Pada perdagangan hari ini (7/10) perlu diwaspadai aksi profit taking lanjutan melihat candlestick IHSG yang berpotensi membentuk pola Shooting Star mengindikasikan sinyal Bearish Reversal sementara dari pergerakan indikator, Stochastic masih bergerak uptrend sementara MACD mencoba untuk membentuk golden cross. Diperkirakan IHSG akan bergerak bergerak fluktuatif dengan kecenderungan tekoreksi dan akan bergerak pada range 3367-3473 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l EXCL dan INCO.

(qom/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar