Rabu, 25 Mei 2011

Apresiasi Berlanjut, Pilih Saham Bank-Batu Bara

Headline
INILAH.COM, Jakarta- Bursa saham Indonesia pada perdagangan Rabu (25/5) masih akan menguat. Saham bank dan batu bara yang sudah terkoreksi masih bisa menjadi pilihan.

Arief Fahruri, analis dari Erdhika Elit Securities mengatakan, IHSG hari ini masih berpeluang menguat lebih lanjut. Menurutnya, koreksi pasar kemarin sebenarnya masih wajar, karena terjadi setelah IHSG menembus level tertinggi.

Lagipula net sell asing lebih kecil dari net buy asing pada saat IHSG rally tembus 3.850-an. “Namun, untuk jangka pendek perlu menembus level 3850 untuk konfirmasi uptrend lanjutan dengan target 3900,” katanya kepada INILAH.COM.

Selain itu, tren indeks jangka menengah masih menguat, dengan kemungkinan berlanjutnya deflasi Mei,sehingga BI masih belum akan menaikkan suku bunga. Dengan kemungkinan ini, maka bank akan kian agresif melakukan ekspansi kredit.“Sesuai siklusnya, biasanya ekspansi kredit dimulai pada kuartal dua setiap tahun,” ucapnya.

Ekspektasi kenaikan rating utang sovereign Indonesia menjadi 'investment grade' juga berpeluang terealisasi pada kuartal tiga 2011. Selain itu harga minyak internasional yang masih cenderung naik juga akan menjadi katalis positif bagi saham-saham komoditas.

“Turunnya harga minyak di bawah US$100 per barel, lebih banyak karena ulah trader yang ambil untung, sementara demand sebenarnya masih tinggi, tidak terlalu banyak turun,” katanya.

Di tengah situasi ini, Arief menyarankan investor untuk buy on weakness saham batu bara sepertiIndo Tambangraya Megah (ITMG), TB Bukit Asam (PTBA) dan Borneo Energy (BORN). Menurutnya, uptrend harga minyak yang masih berlanjut karena demand yang tinggi, akan memicu komoditas energi batubara.

Demikian juga saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) karena peluang ekspansi kredit tinggi. Hal ini mengingat sektor mikronya kuat, belum terganggu daya belinya.

Saham lain yang disarankan adalah Charoen Pokphand (CPIN). Ia menilai, emiten ini bisa menekan harga pokok karena faktor inflasi rendah dan apresiasi rupiah yang membuat biaya impor bahan baku turun. “Dengan demikian CPIN masih bisa mempertahankan operating profit margin di atas 20%, “tutupnya.

Pada perdagangan Selasa (24/5), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 7,49 pouin (0,2%) ke 3.785,94. Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 7,14 miliar lembar saham, senilai Rp 4,284 triliun dan frekuensi 115.428 kali.

Sebanyak 165 saham naik, 67 saham turun, dan 87 saham stagnan. Asing mencatatkan nilai transaksi jual bersih (net foreign sell) sebesar Rp439 miliar. Rinciannya adalah transaksi jual mencapai Rp1,442 triliun dan transaksi beli sebesar Rp1,002 triliun. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar