Rabu, 25 Mei 2011

Sesi II, Cermati Bank-Konsumsi-Astra-Bakrie

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Penguatan indeks siang ini diperkirakan akan berlangsung hingga penutupan. Saham bank, konsumsi, Astra dan Bakrie bisa menjadi pilihan investor.

Pada sesi pertama perdagangan Rabu (25/5), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 10,73 poin (0,28%) ke level 3.775,218. Begitu juga indeks saham unggulan LQ45 yang turun terbatas 2,35 poin (0,35%) ke angka 671,187.

Laju indeks siang ini cukup ramai, didukung oleh volume transaksi yang tercatat mencapai 6,813 miliar lembar saham, senilai Rp1,495 triliun dan frekuensi 61.949 kali. Sebanyak 81 saham menguat, sedangkan 130 saham melemah dan 86 saham stagnan.

Pelemahan indeks sesi pertama, juga diwarnai aksi jual asing yang mencatatkan transaksi nilai jual bersih (net foreign sell) sebesar Rp121,3 miliar. Rinciannya, transaksi beli mencapai Rp784,08 miliar sedangkan transaksi jual sebesar Rp905,4 miliar.

Mayoritas sektor saham mendukung pelemahan indeks. Sektor perkebunan memimpin koreksi 0,69%, disusul aneka industri 0,67%, perdagangan 0,66%, keuangan 0,63%, properti 0,35%, industri dasar 0,24%, manufaktur 0,18% dan infrastruktur 0,06%. Hanya dua sektor yang menguat, konsumsi 0,25% dan pertambangan 0,22%.

Analis Sekuritas Ekokapital Cece Ridwanullah memperkirakan, pergerakan indeks saham hingga penutupan sore nanti berpeluang menguat. “Indeks akan bergerak dalam kisaran support 3.726 dan 3.815 sebagai level resistance-nya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Rabu (25/5).

Potensi penguatan indeks pada sesi penutupan salah satunya dipicu oleh kenaikan saham-saham sektor energi di bursa AS seiring penguatan harga minyak mentah dunia ke atas US$100 per barel. Pagi ini harga minyak kembali turun ke angka US$98 per barel.

“Tapi, penguatan sektor energi di AS bisa jadi katalis positif untuk saham-saham berbasis komoditas di bursa RI termasuk saham-saham di sektor Crude Palm Oil (CPO),” paparnya.

Selain itu, pada Jumat (27/5) merupakan cum dividen saham PT Bank Rakyat Indonesia dan PT Astra Internasional yang juga bakal menarik IHSG ke zona positif hari ini. “Apalagi, jika indeks mendapat dukungan dari pergerakan bursa regional yang balik arah menguat,” tandas Cece.

Karena itu, dia menegaskan, hingga penutupan indeks belum tentu melemah. Menurutnya, pasar harus mencermati harga komoditas, laju bursa regional Asia dan pembukaan saham pada sesi Eropa. “Jika semuanya mendukung, indeks domestik akan menguat,” ungkapnya.

Di sisi lain, saat ini merupakan akhir bulan di mana inflasi akan segera diumumkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Menurutnya, inflasi Mei diperkirakan masih terkendali sehingga bakal jadi katalis positif bagi saham-saham sektor perbankan dan ASII.

Hanya saja, setelah indeks domestik terdongkrak faktor selective buying pada akhir sesi kemarin, laju indeks sesi pertama melemah mengikuti koreksi bursa regional meskipun di bawah 1%. “Artinya, hingga sesi pertama berakhir, belum ada katalis yang bisa menarik indeks ke area positif,” kata Cece menambahkan.

Kondisi itu, dipicu oleh data indeks manufaktur China yang dirilis turun. Di sisi lain, penurunan pertumbuhan industri di AS juga berdampak negatif ke bursa Asia. “Karena itu, bursa Asia dan IHSG melemah di sesi pertama,” tandasnya.

Dalam situasi ini, dia merekomendasikan positif saham PT Astra Internasional (ASII). Lalu, PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Mandiri (BMRI), dan PT Bank Central Asia (BBCA). PT Indo Tambang Raya (ITMG) dan PT Tambang Bukit Asam (PTBA).

PT Unilever Indonesia (UNVR). PT Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) dan PT Semen Gresik (SMGR).

Begitu juga dengan grup Bakrie. Menurutnya, kenaikan saham PT Bumi Resources (BUMI) bakal mengerek saham grup Bakrie lainnya seperti PT Bakrie and Brothers (BNBR), PT Bakrieland Development (ELTY), PT Energi Mega Persada (ENRG) dan PT Bakrie Sumatera Plantation (UNSP). “Saya rekomendasikan buy on weakness semua saham tersebut untuk short term trading,” imbuhnya.[ast]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar