Rabu, 25 Mei 2011

Saham Energi Menguat, Wall Street Masih Saja Melemah

Ilustrasi
NEW YORK - Pasar saham Amerika Serikat (AS) kembali melemah akibat kekhawatiran akan pertumbuhan ekonomi. Kendati demikian, saham dari perusahaan berbasis energi terpantau menguat.

Investor terus melakukan tekanan jual secara besar-besaran atas saham berbasis teknologi. Akibatnya, indeks teknologi Nasdaq Composite menjadi semakin rendah.

S&P's energy sector index naik 1.3 persen sementara industrials index tergelincir 0,6 persen. Ini terjadi akibat sejumlah sektor yang berhubungan langsung dangan angka pertumbuhan ekonomi mengalami pelemahan. Sektor industri pun telah turun hingga lima persen dalam bulan ini.

"Saya tidak melihat adanya momentum positif yang kuat," kata ekuitas analis riset senior Fort Pitt Capital Group Kim Caughey Forrest seperti dikutip dari Reuters di Pittsburgh.

S&P 500 ditutup pada level terendahnya dalam lebih dari satu bulan dan berakhir di bawah rata-rata 50 hari terakhirnya untuk hari kedua berturut-turut. Rata-rata nilai indeks ini sekarang ini ada di 1.324,59.

Saham Occidental Petroleum naik 3,6 persen menjadi USD102,50, sedangkan Joy Global turun 1,8 persen menjadi USD85,96.

Saham sektor energi naik sebanyak dua persen terpengaruh oleh harga minyak brent. Harga minyak rally setelah Goldman Sachs memperkirakan harga minyak akan bergerak naik lantaran euro mulai menguat.

Pada akhir penutupan perdagangan Selasa (24/5/2011), Dow Jones Industrial kehilangan 25,05 poin atau turun 0,20 persen ke 12.356,21. Indeks Standard & Poor's 500 turun 1,09 poin atau 0,08 persen ke 1,316.28. Dan Nasdaq Composite Index turun 12,74 poin atau 0,46 persen ke 2.746,16.
(wdi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar