Rabu, 25 Mei 2011

Stok bensin AS menumpuk, harga minyak tumbang hingga sore ini

Stok bensin AS menumpuk, harga minyak tumbang hingga sore ini
SINGAPURA. Minyak mentah tumbang dari level tertingginya hampir sepekan di New York. Koreksi minyak terjadi setelah industri melaporkan stok bensin Amerika Serikat meningkat, sehingga menjadi sinyal melambatnya permintaan.

Kontrak minyak mentah untuk pengiriman Juli turun US$ 1,33 ke level US$ 98,26 per barel di perdagangan elektronik New York Mercantile Exchange. Kemarin, kontrak yang sama naik 1,9% ke US$ 99,59 per barel, yang merupakan level tertinggi sejak 18 Mei.

Sementara, minyak Brent untuk penyelesaian Juli di ICE Futures Europe tumbang hingga 1,2% ke US$ 111,14 per barel. Kemarin, kontrak ini naik 2,2% ke level US$ 112,53 per barel, harga tertinggi sejak 16 Mei.

American Petroleum Institute kemarin, melaporkan stok bahan bakar meningkat 2,44 juta barel per pekan yang berakhir 20 Mei. Ini jumlah tertingginya sejak 4 Februari. Permintaan surut 1,5%. Sedangkan, stok bensin naik menjadi 211,2 juta barel per pekan lalu.

Sementara, hari ini, Departemen Energi AS dijadwalkan merilis data stok minyak dan bahan bakar. Survei ekonom Bloomberg memprediksi stok bahan bakar akan naik 450.000 barel. Sementara, stok minyak mentah diprediksi turun 1,5 juta barel.

Serene Lim, analis komoditas dan energi dari Australia & New Zealand Banking Group Ltd. menilai, stok bensin naik signifikan pada saat pasar mengharapkan penurunan jelang masa puncak permintaan. "Pasar sedang menunggu data Departemen Energi untuk mengkonfirmasi angka-angka yang dirilis API," ungkapnya.

Christopher Bellew dari Bache Commodities menyebut, untuk saat ini melambatnya pertumbuhan global menutupi surutnya pasokan minyak dunia. "Kita akan melihat persediaan minyak, data ekonomi dan mata uang menekan minyak Brent di kisaran yang sempit berkisar US$ 108 hingga US$ 113," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar