Jumat, 24 Juni 2011

Saham China Pimpin Penguatan Pasar Asia

Medium
INILAH.COM, Hong Kong - Saham China memimpin penguatan pasar Asia pada Jumat di tengah ekspektasi penurunan inflasi dengan segera, meskipun euro overnight melempem reli, dengan persetujuan Yunani dengan pemberi pinjaman internasional dipandang hanya memperbaiki jangka pendek untuk krisis jangka panjang.

Mengutip Reuters, saham Asia mengalami kenaikan mingguan pertama mereka dalam sembilan minggu, dan saham Eropa akan meningkat antara 1 sampai 1,3 persen, menurut financial bookmakers.

Kenaikan saham perbankan China dengan volume besar terjadi setelah Perdana Meteri China Wen Jiabao yang dikutip dalam sebuah laporan mengatakan inflasi segera menjinak, dan beberapa analis memprediksi bursa Asia akan menguat. "Pasar telah menunggu ini untuk waktu yang lama," kata Todd Martin, kepala strategi ekuitas Asia di Societe Generale di Hong Kong. "Ada sense bahwa tekanan inflasi akan surut atau melambat."

Dolar AS berada di jalurnya dalam 3 minggu berturut-turut terhadap mata uang akibat sentimen masih rapuh setelah Federal Reserve AS memangkas proyeksi pertumbuhan tahun ini dan data menunjukkan pertumbuhan manufaktur China hampir terhenti pada bulan Juni.

Minyak mentah rebound dari posisi terendah dalam empat bulan di bawah $ 106, naik hampir satu dolar di atas $ 108 per barel. Langkah dari Badan Energi Internasional pada Kamis malam untuk melepaskan cadangan minyak darurat untuk ketiga kalinya dalam sejarah memiliki dampak meredam kenaikan harga minyak yang sudah mencapai 20% dari puncak di awal Mei.

Sementara, Yunani mencapai kesepakatan dengan para pemimpin Uni Eropa dan IMF untuk peningkatan pajak tambahan dan pemotongan belanja untuk pendanaan 3,8 miliar euro, membuka jalan bagi pencairan dana darurat yang dibutuhkan pada bulan Juli.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar