Jumat, 24 Juni 2011

Sentimen negatif The Fed dan Yunani menekan rupiah 0,1% di pekan ini

Sentimen negatif The Fed dan Yunani menekan rupiah 0,1% di pekan ini
JAKARTA. Rupiah tertekan dalam sepekan ini. Itu artinya, mata uang Garuda ini sudah melemah selama dua pekan terakhir.

Minggu ini, nilai tukar rupiah melemah 0,1% dan berada di posisi Rp 8.599 per dollar AS, pada pukul 4 sore di Jakarta. Meski begitu, di tahun ini, rupiah sudah terapresiasi 4,3%.

Kekhawatiran atas melambatnya pemulihan ekonomi global dan krisis utang Yunani mengurangi minat pasar terhadap aset emerging market. Data Kementrian Keuangan menunjukkan, selama empat hari di minggu ini, dana asing yang keluar dari obligasi pemerintah sebesar 2% menjadi Rp 233,17 triliun.

Sentimen negatif pasar muncul setelah The Fed memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi 2011, dan menaikkan perkiraan tingkat pengangguran. Sementara, pemerintah Yunani membutuhkan persetujuan parlemen untuk mendapat bantuan 78 miliar euro.

Namun, hari ini, Direktur pengelolaan moneter Bank Indonesia Hendar menyebut, pelemahan rupiah saat ini bersifat sementara, dan mata uang akan kembali melanjutkan tren menguat terhadap dollar AS.

Sementara, harga obligasi pemerintah naik sepekan ini. Data Inter-Dealer Market Association menunjukkan, imbal hasil obligasi yang jatuh tempo Juli 2021 turun 18 basis poin ke 7,49%.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar