INILAH.COM, New York - Kekhawatiran terhadap krisis utang Italia yang tertular krisis Uni Eropa telah memaksa bursa saham Wall Street pada perdagangan Jumat (24/6) berada di zona negatif.
Indeks Dow Jones turun 0,3% ke 12.005, indeks Nasdaq turun 0,4% ke 2.65 dan indeks S&P turun 0,2% ke 1.280. Indeks Dow yang melemah dipimpin saham Pfizer. Indeks S&P tertekan sektor teknisi adn perawatan kesehatan. Sementara sektor utilitas menguat sehingga menahan pelemahan indeks.
Dari sisi ekonomi, data pemesanan barang tahan lama untuk bulan mei naik 1,9%. Kenaikan diini ditopang pemesahan peralatan untuk transportasi. Sedangkan Departemen Perdagangan AS merevisi pertumbuhan ekonomi kuaral I menjadi 1,8% dari target semula 1,9%. Revisi ini sejaln dengan pertumbuhan ekonomi kuartal IV tahun lalu sebesar 3,1%.
Harga minyak mentah dunia di AS untuk jenis light sweet flat mendekati US$91 per barel. Sedangkan jenis Brent diperdagangkan di bawah US$107 per barel. Minyak dunia jatuh setelah rilis stok minyak mentah pemerintah AS naik 60 juta barel untuk 30 hari ke depan.
Saham Asia menguat, dan indeks kawasan menyudahi koreksi tujuh pekan berturut-turut, di tengah spekulasi China tidak akan mengambil langkah untuk mendinginkan ekonomi, dan meredanya kekhawatiran krisis utang Eropa akan merugikan bank. Indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,9%.
Indeks Hang Seng di Hong Kong menguat 1,9%. Indeks komposit Shanghai juga naik 2,2%, tertinggi dalam empat bulan, setelah PM China Wen Jiabao mengatakan, upaya untuk membendung inflasi telah bekerja, mengurangi kekhawatiran bahwa pemerintah akan menaikkan suku bunga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar