Jumat, 24 Juni 2011

Saatnya Trading Saham Lapis Dua

Headline
INILAH.COM, Jakarta- Bursa saham Indonesia Jumat (24/6) masih akan fluktuasi. Investor sebaiknya fokus trading jangka pendek pada saham lapis dua yang lebih menarik.

Purwoko Sartono dari Panin Sekuritas mengatakan, tren IHSG masih konsolidasi di level 3.706-3.850. Meski tembus 3.800, namun belum konfirmasi pembalikan arah, karena tertembusnya level 3.800 ini belum ditandai dengan penembusan high level saham unggulan,

”Fluktuasi masih akan terus terjadi pada IHSG karena upside ke level 4000, target IHSG akhir tahun, sudah agak jauh,” ujarnya kepada INILAH.COM.

Menurutnya, kenaikan IHSG kemarin hanya sementara, karena dana asing sudah masuk dalam dua hari terakhir. Hal ini dipengaruhi oleh situasi di Yunani, serta AS yang menunggu dataunemployment rate. Sedangkan di dalam negeri sendiri belum ada sentimen positif yang kuat, “Pasar masih menunggu laporan keuangan kuartal dua, yang ekspektasinya masih bagus,” katanya.

Di tengah situasi ini, ia merekomendasikan investor untuk trading jangka pendek di saham sektor konsumer.Pilihannya adalah Gudang Garam (GGRM), Charoen Pokphand (CPIN), Japfa Comfeed Indonesia (JPFA), Indofood Sukses Makmur (INDF), dan Sampoerna Agro (SGRO).

Sedangkan saham komoditas yang juga menjadi pilihan adalah United Tractor (UNTR), Borneo Energy (BORN) dan Bayan Energy (BYAN). Purwoko menilai, emiten-emiten ini lebih sensitif terhadap volatilitas harga komoditas, terutama lapis dua tambang yang pegang banyak ritel, aktif diperdagangkan. “Trend harga minyak yang di bawah level US$100 masih konsolidasi dengan range lebar, sehingga untuk bigcaps tidak menarik,” tutupnya.

Pada Kamis (23/6), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 1,82 poin (0,05%) ke level 3.823,65. Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi 7,648 miliar lembar saham, senilai Rp3,942 triliun dan frekuensi 105.728 kali.

Sebanyak 109 saham naik, 109 saham turun, dan 112 saham stagnan. Masuknya dana asing mendukung penguatan bursa, dimana nilai transaksi beli bersih (net foreign buy) mencapai angka Rp696 miliar. Rinciannya adalah nilai transaksi beli sebesar Rp1,432 triliun dan nilai transaksi jual sebesar Rp736 miliar. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar