Senin, 25 Juli 2011

BUMI Rp3.500 Bukan Mustahil Pekan Ini

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Laju saham BUMI, Senin (25/7) diprediksi terus naik. Bahkan, bisa mencapai 3.500 pekan ini. Sebab, dalam empat hari terakhir sudah membentuk support kuat di level Rp3.000. Long term buy!

Pengamat pasar modal Irwan Ibrahim mengatakan, potensi penguatan saham PT Bumi Resources (BUMI) awal pekan ini, salah satunya karena faktor valuasi yang masih sangat murah terutama untuk investor jangka menengah. Menurutnya, dari sisi valuasi Price to Earnings Ratio (PER) saham sejuta umat ini masih undervalue dibandingkan saham-saham sejenis baik di Asia, Amerika maupun Australia.

Karena itu, menurut Irwan, kelanjutan beli dari investor asing masih akan terus berlangsung pada anak usaha grup Bakrie ini. Intinya, investor asing saat ini masih agresif. “Karena itu, untuk awal pekan ini saya menjagokan saham BUMI,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Minggu (24/7).

Pada perdagangan Jumat (22/7), saham BUMI ditutup menguat Rp50 (1,62%) ke level Rp3.125 dari posisi sebelumnya Rp3.075. Harga intraday tertingginya mencapai Rp3.125 dan terendah Rp3.075. Volume transaksi mencapai 51,6 juta unit saham senilai Rp160,1 miliar dan frekuensi 1.868 kali.

Untuk pekan ini, Irwan memperkirakan, resistance BUMI berada di level Rp3.300 hingga Rp3.400. Bahkan, level 3.500 bukan mustahil bisa dicapai pekan ini dan Rp3.000 sebagai level support-nya. “Sedangkan untuk Senin (25/7) ini, resistance-nya berada di level Rp3.200,” ungkapnya.

Penguatan saham BUMI juga didukung penuh oleh faktor teknikal. Dari sisi ini, lanjutnya, setelah BUMI memiliki support kuat di level Rp3.000, tren pergerakannya adalah bullish. Sebab, dalam dua pekan sebelumnya, saham BUMI konsolidasi di bawah Rp3.000. “Dalam empat hari terakhir BUMI sudah membentuk support kuat di level Rp3.000,” ungkap Irwan.

Dia menegaskan, investor asing masih terus melakukan pemborongan saham BUMI. Apalagi, indikatornya sangat kuat, harga minyak akan tembus US$110-111 per barel pekan ini dan US$101-103 per barel awal pekan ini.

Permintaan minyak untuk pengiriman akhir tahun, lanjut Irwan, bakal meningkat. Apalagi, dolar AS terus melemah baik terhadap euro maupun terhadap yen. Pada saat yang sama, jika asing tidak melakukan hedging (lindung nilai) pada saham-saham pertambangan termasuk BUMI tentu akan merugi.

Karena itu, tandas Irwan, investor asing akan masuk ke Indonesia mumpung saham-saham pertambangan masih murah untuk mengantisipasi kenaikan yang tidak terduga pada harga komoditas. “Saya rekomendasikan long term buy dengan target Rp5.000-6.000 akhir 2011 atau pada Januari Effect 2012 jika pada Desember 2011 saham ini masih bergerak di level Rp4.400-4.700,” imbuhnya. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar