Senin, 25 Juli 2011

Saham Blue Chip Kena Tekanan Jual, IHSG Turun 19 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 19 poin akibat aksi ambil untung di saham-saham unggulan berbasis komoditas, terutama tambang. Penurunan peringkat utang Yunani juga turut menyeret IHSG bergerak ke bawah.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup stagnan di posisi Rp 8.530 per dolar AS sama seperti penutupan akhir pekan lalu.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG terkoreksi 13,357 poin (0,32%) ke level 4.093,465 akibat melemahnya bursa-bursa di Asia. Indeks pun terpaksa lengser dari level 4.100.

Indeks kesulitan menanjak kembali ke zona hijau akibat derasnya aksi ambil untung didorong melemahnya bursa-bursa di Asia. Indeks pun tak berdaya bergerak ke atas dan harus puas terpuruk di teritori negatif.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG terpangkas 26,814 poin (0,66%) ke level 4.080,008 akibat aksi ambil untung di saham-saham unggulan. Sentimen negatif juga datang dari melemahnya bursa-bursa regional.

Semakin sore, tekanan jual semakin marak dan membuat indeks jatuh ke posisi terendahnya di level 4.067,236. Namun, seperti biasa aksi beli jelang penutupan cukup menahan laju jatuhnya bursa.

Menutup perdagangan awal pekan, Senin (25/7/2011), IHSG terkoreksi 19,728 poin (0,49%) ke level 4.087,094. Sementara Indeks LQ 45 melemah 4,852 poin (0,66%) ke level 721,087.

Saham-saham tambang banyak terkena aksi profit taking, sehingga sektornya melemah lebih dari 1%. Sektor lain yang menjadi pemberat bursa kali ini adalah infrastruktur dan industri dasar.

Hanya sektor properti yang tampil beda dengan mencetak penguatan. Padahal, seluruh indeks sektoral lainnya di lantai bursa terkena koreksi.

Perdagangan berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 136.682 kali pada volume 8,924 miliar lembar saham senilai Rp 5,164 triliun. Sebanyak 107 saham naik, 158 saham turun, dan 76 saham stagnan.

Masih banyaknya sentimen negatif membuat investor asing melarikan dananya keluar dari pasar modal. Hari ini, transaksi investor asing tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 102,583 miliar di seluruh pasar.

Bursa-bursa regional masih terkena koreksi akibat tekanan jual yang dilakukan investor menyusul penurunan rating Yunani oleh Moody's akibat semakin mendekati gagal bayar utang-utangnya.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di Asia sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai anjlok 82,04 poin (2,96%) ke level 2.688,75.
  • Indeks Hang Seng melemah 151,51 poin (0,68%) ke level 22.293,29.
  • Indeks Nikkei 225 terpangkas 82,10 poin (0,81%) ke level 10.050,01.
  • Indeks Straits Times turun 17,19 poin (0,54%) ke level 3.165,76.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Multi Bintang (MLBI) naik Rp 29.500 ke Rp 359.500, Mayora (MYOR) naik Rp 500 ke Rp 16.250, Argha Karya (AKPI) naik Rp 370 ke Rp 1.870, dan AKR Corporindo (AKRA) naik Rp 300 ke Rp 2.900.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.550 ke Rp 52.400, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 950 ke Rp 49.300, United Tractor (UNTR) turun Rp 450 ke Rp 25.250, dan Astra Internasional (ASII) turun Rp 450 ke Rp 72.450.
(ang/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar