Senin, 25 Juli 2011

Berkah mudik bagi saham otomotif

Berkah mudik bagi saham otomotif
JAKARTA. Hari raya Lebaran rupanya tidak hanya menaikkan permintaan pangan dan sandang, tapi juga kendaraan bermotor untuk dipakai mudik. Budi Rustanto, analis Valbury Asia Securities berujar, siklus ini memang lazim terjadi satu-dua bulan menjelang Lebaran setiap tahun.

Budi meramalkan permintaan mobil di bulan Juli ini bisa bertambah 5%-10% dari bulan lalu. "Tapi kalau dibandingkan secara year-on-year tidak terlalu tajam karena permintaan di tahun lalu sangat tinggi," kata dia kepada KONTAN, Jumat (22/7).

Budi juga memperkirakan, permintaan sepeda motor masih akan berlari kencang di sisa tahun ini. Selama semester pertama 2011, permintaan motor sudah meningkat 12,7% secara tahunan.

Minat beli yang tinggi itu diimbangi dengan pulihnya pasokan komponen dari Jepang. Produksi motor bakal normal kembali karena seluruh lini diperkirakan akan pulih total pada bulan Juli.

Budi menambahkan, tingkat bunga acuan saat ini sebesar 6,75% mendukung kredit kepemilikan kendaraan bermotor. Dia mengungkapkan, batas toleransi kenaikan tingkat suku bunga adalah 2%.

Keberadaan anak usaha perusahaan pembiayaan yang dimiliki emiten juga akan meningkatkan sinergi. "Sekitar 70%-80% pembelian kendaraan bermotor dilakukan secara kredit," tutur Budi.

Emiten yang bisa menikmati sinergi semacam itu seperti PT Astra International Tbk (ASII) yang memiliki Astra Credit Companies dan Federal International Finance. Contoh lain adalah PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) yang memiliki Indomobil Finance Indonesia.

Harga mobil di pasar domestik juga relatif stabil. Ini karena agen tunggal pemegang merek (ATPM) mengoptimalkan fasilitas bea masuk dalam perjanjian perdagangan bebas Asean dan kerjasama bilateral Indonesia-Jepang.

Genjot produksi

Untuk mengantisipasi peak season di bulan ini, ATPM berencana menaikkan produksi rata-rata 10%. Ambil contoh Astra Daihatsu Motor yang akan menggenjot produksinya dari 11.000 unit menjadi 12.000 unit. Toyota Astra Motor juga memaksimalkan produksinya menjadi 28.000 unit.

Sejauh ini, ASII masih menjadi yang terdepan di pasar otomotif di Indonesia. Berdasarkan catatan Bagus Hananto, Analis Onix Capital, pangsa pasar ASII selama semester I-2011 54,8% untuk mobil dan 51,8% untuk motor.

ASII memegang lisensi merk mobil Daihatsu dan Toyota, Isuzu, BMW, Lexus, dan motor Honda. Sedangkan IMAS mendistribusikan Suzuki, Nissan, VW, Renault, dan Audi.

Ramainya pasar otomotif di bulan Juli juga dinikmati produsen sukucadang, seperti ban. Maklumlah, sebagian besar perakitan mobil-motor berlangsung di Indonesia.

Contohnya PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) dan PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL). Lihat saja penjualan MASA kuartal pertama melampaui targetnya 1,5 juta unit ban.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar