Senin, 25 Juli 2011

Masih Banyak Pilihan di Bursa Saham

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kabar baik yang sangat diharap-harapkan investor, akhirnya datang juga. Negara-negara yang menjadi anggota Persekutuan Eropa sepakat mengucurkan dana demi menolong Yunani dari jurang krisis keuangan. Sementara dari AS, usulan Presiden Obama meningkatkan pagu utang pemerintah besar kemungkinan akan mendapat persetujuan.

Berita-berita baik itulah yang mendorong perdagangan di berbagai bursa saham dunia. Tengok saja di Wall Street. Indeks S&P yang Sabtu (23/7) dini hari WIB, berhasil mengeliat, kendati tipis. Sementara pergerakan Indeks Dow Jones tertahan jatuhnya saham Caterpillar Inc yang turun 5,8%. Akibatnya Dow ikut tepuruk 43 poin. Namun kalau dihitung dalam sepekan, Dow tetap berhasil mencatatkan peningkatan 1,6% dan S&P 2,2%.

Munculnya sentimen positif besar dari dua dunia itu, sebenarnya, sudah diantisipasi investor. Tak terkecuali yang ada di Indonesia. Itu terlihat dari pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang dalam sepekan kemarin, tetap bertahan di level 4.000. Bahkan di penghujung pekan, Jumat (22/7) IHSG berhasil mencapai level psikologis baru di 4.100. Tepatnya, hari itu, indeks ditutup di level 4.106,82.

Sejumlah analis yang dihubungi INILAH.COM percaya, bursa saham kini tengah memasuki masa bullish. Saking optimistisnya mereka berani meramalkan bahwa level 4.150 akan segera tercapai. “Tapi tidak terlalu cepat, mungkin setelah lebaran,” kata seorang analis.

Selain itu, karena peningkatan sudah berlangsung cukup tinggi (sejak awal Juli IHSG sudah naik 239 poin atau skeitar 6,2%), pemodal disarankan ekstra waspada. Sebab, kemungkinan terjadinya profit taking menjadi sangat terbuka. Diduga, seminggu ke depan, indeks akan bergerak di kisaran 3.950-3.110.

Dalam kondisi seperti ini, investor sebaiknya berkonsentrasi pada saham-saham berfundamental kuat yang belum mengalami kenaikan harga secara signifikan. Misalnya saham terbitan PT Adhi Karya (ADHI), PT Sampoerna Agro (SGRO) dan PT Kalbe Farma (KLBF).

Sementara dari sektor perbankan yang masih memiliki ruang cukup lebar untuk menguat adalah PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Mandiri (BMRI) dan PT Bank Negara Indonesia (BBNI).

Saham PT Astra Internasional (ASII) dan PT Indofood (INDF) juga sebenarnya merupakan saham yang biasa menjadi pilihan menjelang lebaran, namun keduanya sudah mengalami kenaikan cukup signifikan. Tapi, seoarang analis laiunnya, percaya ASII masih memiliki kekuatan untuk terus memanjat ke level Rp77.700 per unitnya. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar