Senin, 25 Juli 2011

Asing getol beli aset Indonesia, rupiah menguat untuk hari kedua

Asing getol beli aset Indonesia, rupiah menguat untuk hari kedua
JAKARTA. Penguatan rupiah berlanjut untuk hari kedua, setelah investor asing menambah kepemilikannya di aset Indonesia. Ini lantaran asing mengejar keuntungan dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang merupakan negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara.

Mata uang Garuda menguat sekitar 0,1% ke level Rp 8.529 per dollar AS, hingga pukul 10.20 di Jakarta.

Rupiah sudah terapresiasi 0,6% dalam bulan ini, pasca IMF pada 21 Juli menyebut produk domestik bruto Indonesia akan tumbuh sekitar 6,5% di 2011-2012, setelah meningkat 6,1% di tahun lalu.

Asing tercatat membeli sekitar US$ 69 juta di pasar saham Indonesia, lebih besar dari jumlah yang mereka jual pada sepekan terakhir. Sementara, di tahun ini, dana asing yang masuk ke obligasi pemerintah naik 24,4% menjadi Rp 243,53 hingga 21 Juli. Data Inter-Dealer Market Association menunjukkan, imbal hasil obligasi pemerintah yang berakhir Juli 2021 turun enam basis poin menjadi 7,26%, pada pekan lalu.

Di sisi lain, indeks dollar pun tumbang setelah Presiden Barack Obama dan kongres gagal mencapai kesepakatan kenaikan batas utang.

Head of treasury at PT Bank Resona Perdania Lindawati Susanto menyebut, aliran dana asing ke Indonesia cukup kuat karena fundamental ekonomi negara stabil. "Pelemahan dollar juga menopang penguatan rupiah," ujarnya, hari ini.

Lindawati memprediksi, hari ini rupiah akan diperdagangkan di kisaran Rp 8.520 hingga Rp 8.540 per dollar AS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar