Senin, 18 Juli 2011

Kekhawatiran "Lehman moment part : 2" membuat harga emas terus menanjak

Kekhawatiran
JAKARTA. Harga emas terus menanjak, seiring gagalnya Amerika Serikat (AS) memperoleh kesepakatan melakukan defisit anggaran. Eropa yang masih terpuruk juga membuat permintaan aset-aset safe haven seperti emas turut melonjak.

Pengiriman emas jangka pendek naik 0,3% menjadi US$ 1.598,60 per ounce. Naik selama 11 hari berturut-turut dan mencetak rekor tertinggi sejak 8 Juli 1980. Sejak awal tahun, harga emas telah naik 12% dan diperdagangkan di level US$ 1.594,97 per ounce.

Emas untuk pengiriman Agustus di New York juga naik ke rekor tertinggi, mendaki 0,6% menjadi US$ 1.599,20 per ounce. Logam mulia ini juga melonjak ke tingkat tertinggi terhadap mata uang zona Eropa yaitu di 1.135,12 euro dan £ 992,09 terhadap mata uang Inggris.

Presiden AS, Barack Obama masih menekan para pemimpin kongres untuk menyetujui rencana penghematan moneter pada 2 Agustus mendatang. Mantan Menteri Keuangan Larry Summers mengatakan, kekhawatiran akan terjadinya default menyebabkan kepanikan dalam sistem keuangan. Situasi ini mengingatkan investor terhadap peristiwa Lehman Brothers Holdings Inc pada 2008 silam.

"Krisis Eropa dan AS masih terus menjadi fokus yang sangat kuat," kata Ben Westmore, ekonom energi dan mineral di National Australia Bank Ltd.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar