Senin, 18 Juli 2011

Paling Perkasa di Asia, IHSG Raih Rekor Baru di 4.032.

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik tipis 9 poin di tengah terpuruknya bursa-bursa di Asia. Meski tipis, IHSG kembali cetak rekor tertinggi sepanjang sejarah di 4.032.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 8.560 per dolar AS dibandingkan penutupan akhir pekan lalu di Rp 8.545 per dolar AS.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka menguat tipis 3,262 poin (0,08%) ke level 4.026,464. Indeks menyentuh rekor posisi tertingginya yang baru. Sentimen positif datang dari bursa regional yang bergerak menguat.

Posisi intraday tertinggi IHSG hari ini berada di level 4.042,726 Rekor Intraday sebelumnya diraih akhir pekan lalu tepat saat penutupan perdagangan akhir pekan lalu di level 4.023.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG menguat 15,317 poin (0,28%) ke level 4.038,519. Secara perlahan indeks menanjak semakin tinggi. Minat beli investor lokal dan asing yang masih tinggi membuat indeks cetak rekor intraday tertinggi.

Laju penguatan indeks sedikit tertahan menjelang penutupan bursa, pasalnya sentimen negatif mulai datang dair bursa regional yang akhirnya jatuh ke zona merah. Namun, aksi beli selektif di saham-saham lapis dua masih mampu menahan IHSG di jalur hijau.

Mengakhiri perdagangan awal pekan, Senin (18/7/2011), IHSG ditutup naik tipis 9,772 poin (0,24%) ke level 4.032,974. Sementara Indeks LQ 45 ditutup 1,445 poin (0,20%) ke level 714,623.

Tak banyak saham-saham unggulan yang diburu investor hari ini soalnya harganya sudah terlalu tinggi. Beberapa investor kemudian melirik saham-saham lapis kedua yang harganya masih tertinggal dengan rata-rata penguatan IHSG.

Namun demikian, aksi ambil untung pun masih terjadi terutama di saham-saham berbasis finansial, infrastruktur dan industri dasar. Indeks sektoral lainnya masih mampu mencetak poin meski tipis.

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 111.238 kali pada volume 4,105 miliar lembar saham senilai Rp 4,262 triliun. Sebanyak 119 saham naik, 125 saham turun, dan 90 saham stagnan.

Minat beli asing masih cukup tinggi, ini terbukti dari transaksi investor asing yang tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 308,166 miliar di seluruh pasar.

Pertahanan bursa-bursa di Asia akhirnya jebol juga dan seluruhnya terjatuh ke zona merah, hanya IHSG yang paling kuat bertahan di zona hijau. Bursa saham Jepang hari tidak berdagang memperingati hari libur nasional.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melemah tipis 3,48 poin (0,12%) ke level 2.816,69.
  • Indeks Hang Seng turun 70,63 poin (0,32%) ke level 21.804,75.
  • Indeks Straits Times turun tipis 1,15 poin (0,04%) ke level 3.083,09.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Astra Internasional (ASII) naik Rp 2.200 ke Rp 72.600, BFI Finance (BFIN) naik Rp 800 ke Rp 7.150, Metro Realty (MTSM) naik Rp 450 ke Rp 2.450, dan Modern International (MDRN) naik Rp 400 ke Rp 2.700

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Schering Plough (SCPI) turun Rp 3.000 ke Rp 25.000, Adira Finance (ADMF) turun Rp 300 ke Rp 13.600, Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 250 ke Rp 15.000, dan Ashimas (AMFG) turun Rp 250 ke Rp 8.400.

(ang/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar