Senin, 18 Juli 2011

TRAM Incar NAB US$10 juta dari Produk Baru

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Manajemen PT Trimegah Asset Management (TRAM) menargetkan dana kelolaan produk barunya TRAM Pendapatan tetap US$ mencapai US$10 juta pada akhir 2011.

Reksa dana pendapatan tetap US$ ini berinvestasi pada obligasi pemerintah Indonesia dan korporasi yang diterbitkan dalam mata uang dolar AS dengan durasi menengah hingga panjang. Dalam kondisi normal alokasi investasi TRAM pendapatan tetap US$ akan ditempatkan minimal 85-100% pada obligasi dalam negeri yang telah dijual dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau diperdagangkan di luar negeri dalam denominasi dolar.

Minimal 0-15% pada obligasi luar negeri yang telah dijual dan diperdagangkan di bursa efek serta minimal 0-15% pada efek pasar uang dalam negeri yang jatuh temponya tidak melebihi setahun.

Menurut Presiden Direktur PT Trimegah Asset Management Denny Thaher, reksa dana ini memberikan solusi berinvestasi bagi investor yang membutuhkan simpanan US$ berjanga waktu panjang dan dengan profil resiko menengah hingga agresif. "Investasi ini cocok untuk keperluan mendatang seperti pembiayaan pendidikan anak di luar negeri, rencana berlibur keluarga, keperluan bisnis, berobat dan beragam tujuan lainnya," ujar Denny seperti dikutip dari siaran pers, Senin (18/7).

Denny mengklaim, produk reksa dana ini tidak terpengaruh atas risiko nilai tukar seperti beberapa produk reksa dana sejenis lainnya karena efek yang terdapat dalam portofolio TRAM pendapatan tetap US$ adalah obligasi US$ di mana tidak ada unsur efek dalam denominasi Rupiah yang dikonversi ke US$. "Hal itu membuat pertumbuhan reksa dana ini akan relatif stabil," tambah Denny.

Meskipun ketidakpastian di Amerika Serikat dan Eropa masih berlanjut, tetapi diperkirakan Denny, pertumbuhan ekonomi nasional masih bullish bahkan banyak pengamat ekonomi memperkirakan Indonesia dapat mencapai investment grade di tahun depan yang akan berdampak positif terhadap harga obligasi.

Saat ini obligasi US$ di Indonesia memberikan yield paling atraktif di regional dan diminati oleh investor asing. Selain itu, masih besar potensi korporasi Indonesia mengeluarkan obligasi US$ yang mempunyai penerimaan dalam US$ dan memerlukan pembiayaan belanja modal dalam US$.

"Mempertimbangkan pandangan tersebut adalah sangat bijak untuk memulai investasi di reksa dana pendapatan tetap US$ secara bertahap," tuturnya.

Reksa dana ini mulai dijual hari inii dengan NAB awal US$1 bisa dibeli dengan minimum pembelian US$1.000. Reksa dana ini akan memberikan solusi berinvestasi bagi investor yang membutuhkan simpanan US$ dengan jangka waktu investasi yang panjang dan dengan profil risiko menengah hingga agresif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar