Senin, 18 Juli 2011

Stanchart: Harga emas akan mencapai US$ 5.000 per troy ounce pada 2020

Stanchart: Harga emas akan mencapai US$ 5.000 per troy ounce pada 2020
SINGAPURA. Kontrak harga emas, yang hari ini mencatatkan rekor baru di level US$ 1.600, diprediksi akan meroket ke posisi US$ 5.000 per troy ounce pada 2020 mendatang. Menurut Standard Chartered Plc, hal tersebut sangat mungkin terjadi mengingat kian melambatnya tingkat produksi emas dan melonjaknya permintaan dari China dan India.

"Kami melihat harga emas akan mencapai US$ 2.000 pada 2014 mendatang. Ada juga peluang harga emas akan mencapai level US$ 5.000 pada 2020 seiring kenaikan upah di China dan India," jelas Yan Chen, head of metals and mining Standard Chartered.

Asal tahu saja, reli harga si kuning kinclong pada tahun ini didorong oleh aksi beli emas sebagai safe-haven seiring kian memburuknya krisis utang Eropa dan tingginya tingkat inflasi di emerging markets.

Sebagai gambaran saja, permintaan emas di China akan terus naik seiring meningkatnya kesejahteraan masyarakat dan tingginya tingkat inflasi ke level tertinggi dalam tiga tahun terakhir. Di India, permintaan investasi untuk emas mencapai rekor tertingginya yakni 963,1 ton di 2010.

Menurut Chen, tingginya tingkat permintaan tak sebanding dengan tingkat produksi emas dunia. Dia memprediksi, tingkat produksi emas hanya akan tumbuh 3,6% dalam beberapa tahun ke depan. "Itu sebabnya, pasar emas akan mengalami defisit dalam beberapa tahun ke depan. Bank sentral saat ini juga tengah memborong emas secara besar-besaran," jelas Chen.

Sekadar tambahan informasi, kontrak harga emas untuk pengantaran cepat naik US$ 6,55 atau 0,4% menjadi US$ 1.600,10 per troy ounce. Pada pukul 08.26 waktu London, kontrak yang sama ditransaksikan pada level US$ 1.596,88 per troy ounce. Sementara harga spot emas ditransaksikan di level US$ 1.597,32 di Singapura.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar