Senin, 18 Juli 2011

Sektor Batu Bara dan Consumer Akan Dorong IHSG

Medium
INILAH.COM, Jakarta - Sektor saham pertambangan dan consumer diprediksikan akan mendorong kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada semester kedua 2011 yang diperkirakan mencapai level 4.500.

Kepala Riset PT MNC Securities Edwin Sebayang menuturkan, saham sektor pertambangan, perbankan dan consumer akan mendorong kenaikan IHSG pada semester kedua 2011. Sektor saham pertambangan akan mendorong IHSG dinilai karena harga saham yang masih murah dibandingkan sektor saham lainnya. Edwin memprediksikan, IHSG mencapai level 4.500 pada semester kedua 2011." Saham emiten yang memiliki bisnis batu bara lebih murah dibandingkan saham sektor perbankan dan consumer. Sektor consumer menjadi pilihan karena momen puasa dan natal akan mendorong kenaikan harga saham consumer karena pembelian makanan dan minuman yang meningkat, sedangkan perbankan akan lebih ekspansif pada kuartal ketiga," tutur Edwin, saat dihubungi INILAH.COM, akhir pekan lalu.

Lebih lanjut Edwin menuturkan, IHSG akan tembus level 4.500 pada semester kedua 2011 jauh lebih mudah. Hal ini didukung kondisi dalam negeri yang kondusif dan faktor global. "Semester kedua ini jauh lebih optimis dibandingkan semester pertama 2011. Pada semester pertama 2011 lebih banyak masalah mulai dari quantative easing, inflasi di China," ujar Edwin.

Sementara itu, pengamat pasar modal Felix Sindhunata menuturkan, sektor saham yang memiliki orientasi ke pasar domestik masih akan menarik.Hal ini dikarenakan kinerja keuangan emiten masih baik. "Sektor saham perbankan, consumer goods, grup Astra bisa jadi pilihan. Saham tambang underperform terhadap pasar tapi untuk long term investor sebenarnya menarik untuk diakumulasi," ujar Felix.

Felix juga memprediksikan IHSG akan tembus 4.400 pada akhir tahun. Hal ini dikarenakan bursa saham pada semester kedua 2011 cukup baik. Tapi Felix mengakui, resiko terbesar tetap dari isu eksternal seperti masalah pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat, masalah kredit di Eropa dan harga komoditas. Sedangkan domestik, resiko inflasi masih menjadi perhatian utama. BI pun diprediksikan masih akan tetap mempertahankan BI Rate di level 6,75 pada semestet kedua 2011. "Juli hingga September kemungkinan inflasi akan tinggi karena faktor musiman dan hari raya keagamaan," tambah Felix.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar