Senin, 18 Juli 2011

Terpuruk kian dalam, analis masih merekomendasikan bearish untuk euro

Terpuruk kian dalam, analis masih merekomendasikan bearish untuk euro
LONDON. Euro mengalami penurunan terbesar dalam seminggu terakhir atas dollar. Bahkan jika berhadapan dengan franc Swiss, penurunan yang dialami euro mencapai rekor terbesar. Saat ini, pelaku pasar cemas kalau pimpinan Eropa akan gagal menyetujui rencana penghambatan penyebaran krisis utang Eropa pada pertemuan yang berlangsung minggu ini.

"Saya merekomendasikan bearish untuk euro pada minggu ini. Saat ini investor lebih memilih untuk menunggu dan memutuskan untuk tidak melakukan apapun. Jadi, saya pikir, pasar saat ini merasa skeptis mengenai hasil pertemuan di Eropa yang digelar minggu ini," jelas Imre Speizer, strategist Westpac Banking Corp di Auckland.

Catatan saja, pada pukul 06.58 waktu London, euro melemah ke posisi US$ 1,4075 dari US$ 1,4157 di New York pada minggu lalu. Ini merupakan penurunan terbesar sejak 11 Juli lalu. Euro juga melemah 0,7% ke posisi 111,20 yen dan melemah 0,9% ke posisi 1,1434 franc Swiss setelah sebelumnya keok ke rekor terendah di level 1,1374.

Sementara itu, franc Swiss menguat 0,4% menjadi 81,23 centimes per dollar setelah sebelumnya menyentuh rekor teringgi di level 80,33. Sedangkan dollar diperdagangkan pada level 79,02 yen dari 79,13 yen.

Sekadar tambahan informasi, para pemimpin di kawasan Eropa akan menggelar pertemuan di Brussels pada 21 Juli mendatang untuk mendiskusikan ketabilitasan finansial di kawasan Eropa. Pertemuan kedua dalam sebulan terakhir ini menyusul kian memburuknya krisis yang membuat Italia menjadi perhatian investor dan mendorong tingkat yield obligasi Italia menembus rekor tertinggi diantara negara Eropa lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar