Selasa, 12 Juli 2011

Ketidakpastian Eropa Bakal Hambat Penguatan Rupiah

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Selasa (12/7) diprediksi menguat. Pasar optimistis atas outlook ekonomi Indonesia yang akan disampaikan BI hari ini.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, potensi penguatan rupiah hari ini salah salah satunya dipicu oleh Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia hari ini yang akan menjadi sentimen positif untuk pasar dalam negeri. Menurutnya, pasar optimistis atas outlook ekonomi Indonesia yang akan disampaikan bank sentral.

Di sisi lain, lanjut Firman, rupiah juga mendapatkan dukungan dari Bank of Japan (BoJ) yang mempertahankan stimulus moneternya dalam RDG hari ini. Hasil pertemuan BoJ bisa diketahui hasilnya oleh pasar pada pukul 10.00-12.00 WIB. Ini bersamaan dengan pengumuman BI rate di dalam negeri. "Karena itu, rupiah cenderung menguat dan akan bergerak dalam kisaran 8.510-8.530 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM.

Tapi, lebih jauh Firman mengatakan, rally rupiah tidak akan signifikan. Sebab, pasar masih diliputi ketidakpastian zona Euro terutama Italia yang dikhawatirkan jadi sasaran krisis utang Eropa berikutnya seiring stress test perbankan kawasan itu pekan ini. "Karena itu, dari eksternal masih memberikan sentimen negatif," ungkapnya.

Apalagi, hari ini masih berlangsung pertemuan para menteri keuangan Eropa dalam the Economic and Financial Affairs Council (Ecofin) meeting di Brussel. Ini merupakan pertemuan dadakan untuk membahas utang zona Euro sekaliguas membahas detil rencana pemberian bailout yang akan dicairkan pada pertengahan Juli ini untuk Yunani. "Selain itu, Ecofin juga akan membahas kriteria perbankan hasil uji stress test perbankan kawasan itu," imbuh Firman.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Senin (11/7) ditutup melemah 14 poin (0,16%) ke level 8.524/8.528 per dolar AS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar