Kamis, 22 September 2011

Asing Lepas Saham Rp 4,5 Triliun, IHSG Terjun Bebas 8%

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terjun bebas 328 poin akibat aksi jual masif yang dilakukan investor lokal dan asing. Indeks mencetak rekor koreksi terburuk di Asia dan kembali bertengger di level 3.300.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 8.750 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 8.900 per dolar AS. Dolar sempat menembus Rp 9.120, posisi rupiah paling lemah sejak Juni 2010 lalu.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG ambles 81,423 poin (2,21%) ke level 3.616,071 menyusul suramnya prospek ekonomi global. Krisis utang AS dan Yunani belum usai, ditambah adanya penurunan peringkat tiga bank raksasa di AS.

Indeks langsung meluncur tajam sesaaat setelah pembukaan perdagangan. Sentimen negatif buruknya prospek ekonomi global memaksa IHSG terpuruk di zona merah.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG jatuh 226,663 poin (6,14%) ke level 3.470,831. Tekanan jual terjadi di seluruh lapisan saham sehingga koreksi yang terjadi di IHSG paling parah di Asia.

Tekanan jual makin menjadi-jadi memasuki perdagangan sesi II. Indeks pun kembali meluncur sangat tajam dan menyentuh posisi terendahnya di 3.361,562.

Menutup perdagangan, Kamis (22/9/2011), IHSG terjun bebas 328,351 poin (8,89%) ke level Rp 3.369,143. Sementara Indeks LQ 45 jatuh 65,184 poin (10,14%) ke level 578,207. Ini adalah posisi IHSG terburuk sejak 20 September 2010, ketika IHSG di posisi 3.384,556.

Seluruh saham-saham terkena tekanan jual, tak satu pun indeks sektoral yang mampu menguat, seluruhnya berguguran di zona merah. Hanya tujuh saham yang mampu menguat hari ini.

Investor panik dan mengamankan portofolio investasinya sebelum jatuh lebih dalam. Minat beli sangat minim hari ini, bahkan menjelang penutupan perdagangan sekalipun.

Volume dan nilai transaksi di lantai bursa hari ini sedikit meningkat karena ada aksi borong saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) oleh SCG Chemicals Co Ltd senilai Rp 3,76 triliun. Sahamnya yang dibeli sebanyak 1,839 juta lot (30%) saham.

Jika mengesampingkan penjualan oleh SCG Chemical yang merupakan investor asing tersebut, transaksi investor asing menjadi jual bersih (foreign net sell) senilai Rp 4,585 triliun miliar di seluruh pasar.

Perdagangan hari ini berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 173.509 kali pada volume 6,071 miliar lembar saham senilai Rp 11,037 triliun. Sebanyak 7 saham naik, sisanya 304 saham turun, dan 19 saham stagnan.

Bursa-bursa di Asia masih tak berdaya di teritori negatif dengan pelemahan yang sangat dalam, tapi tetap saja koreksi yang diderita IHSG masih yang paling parah.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di Asia sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai jatuh 69,91 poin (2,78%) ke level 2.443,06.
  • Indeks Hang Seng terjun bebas 912,22 poin (4,85%) ke level 17.911,95.
  • Indeks Nikkei 225 anjlok 180,90 poin (2,07%) ke level 8.560,26.
  • Indeks Straits Times ambruk 72,85 poin (2,61%) ke level 2.718,94.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Century Textile (CNTX) naik Rp 100 ke Rp 6.800, Indonesia Paradise (INPP) naik Rp 60 ke Rp 250, Goodyear (GDYR) naik Rp 50 ke Rp 9,350, dan Elang Mahkota (EMTK) naik Rp 50 ke Rp 2.250.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Astra Internasional (ASII) turun Rp 6.050 ke Rp 58.000, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 5.250 ke Rp 48.750, Multibreeder (MBAI) turun Rp 4.800 ke Rp 19.200, dan HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 3.200 ke Rp 28.500.

(ang/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar