Kamis, 22 September 2011

Sentimen The Fed menyeret minyak ke level terendah empat pekan

Sentimen The Fed menyeret minyak ke level terendah empat pekan
MELBOURNE. Minyak mentah jatuh ke level terendah hampir empat pekan terakhir di New York. Koreksi harga emas hitam ini dipicu pernyataan Federal Reserve AS yang menyiratkan sinyal adanya risiko penurunan yang signifikan pada prospek ekonomi di AS. Padahal, AS merupakan negara pengonsumsi minyak terbesar di dunia.

Minyak WTI untuk pengiriman November di New York Mercantile Exchange turun US$ 2,75 ke level US$ 83,17 per barel. Ini merupakan harga intraday terendah sejak 26 Agustus. Kontrak yang sama bergeser ke posisi US$ 83,62 per barel pada pukul 9.14 waktu London.

Sementara minyak Brent untuk penyelesaian November tergerus US$ 2,23 atau sebesar 2% ke posisi US$ 108,13 per barel di ICE Futures Europe Exchange, di London.

Harga komoditas tumbang setelah The Fed mengatakan akan menjual surat utang jangka pendek dan memegang obligasi jangka panjang untuk mengurangi biaya pinjaman. Langkah tersebut dilakukan guna menjaga perekonomian tidak kembali ke situasi resesi. Di sisi lain, data Departemen Energi menunjukkan, stok bensin AS naik lebih dari perkiraan per pekan lalu. Sementara, produksi minyak nasional naik ke level tertinggi dalam delapan tahun.

Analis senior dari Danske Bank A/S Christin Tuxen menuturkan, saat ini pasar saham anjlok, posisi euro terhadap dollar AS juga terpukul, sehingga berimbas sampai ke pasar komoditas. "Keputusan Fed untuk tidak menerapkan langsung pelonggaran kuantitatif putaran ketiga, memicu investor untuk mengambil dana mereka dari aset berisiko seperti minyak," ujarnya, hari ini, di Copenhagen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar