Kamis, 22 September 2011

Penguatan dollar AS terhadap yen paling tajam dalam dua pekan

Penguatan dollar AS terhadap yen paling tajam dalam dua pekan
SINGAPURA. Hari ini, dollar Amerika Serikat (AS) menguat paling tajam dalam dua pekan terakhir terhadap yen. Dollar menguat setelah Federal Reserve menurunkan biaya pinjaman jangka panjang. Apalagi, muncul spekulasi Bank of Japan (BoJ) akan bertindak untuk membendung penguatan yen.

Dollar AS naik ke level ¥ 76,74 pada pukul 1.22 di Tokyo, dari posisi kemarin di ¥ 76,46. Sementara itu, Dollar Index yang menunjukkan pergerakan Greenback terhadap enam mitra dagang utama AS, naik 0,8% ke 77,97.

Indeks dollar itu naik ke posisi tertinggi tujuh bulan setelah Federal Open Market Committee (FOMC) mengatakan ada risiko penurunan yang signifikan pada prospek ekonomi AS. The Fed memutuskan untuk menjual obligasi pemerintah bertenor pendek, dan membeli obligasi jangka panjang. Itu merupakan cara untuk menekan tingkat suku bunga jangka panjang dan membantu menjadikan kondisi keuangan lebih akomodatif.

Kepala strategi mata uang dari Barclays Bank Plc. Masafumi Yamamoto menyebut, pasar bereaksi terhadp FOMC, di mana The Fed terlihat pesimis terhadap ekonomi AS. "Hal itu mendorong penurunan pada aset berisiko secara umum. Dollar menguat terhadap mayoritas mata uang dunia, termasuk terhadap yen," ujarnya, hari ini, di Tokyo.

Di sisi lain, BoJ dikabarkan sedang mencermati pasar dan ada kemungkinan untuk mengintervensi guna menahan penguatan yen lebih lanjut. Penguatan yen bakal mengancam pendapatan eksportir. Kemarin, yen naik ke level tertinggi sejak pasca-Perang Dunia II di 75,95 per dolar AS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar