Kamis, 22 September 2011

IHSG Berisiko Turun ke Level 3.600

INILAH.COM, Jakarta –Setelah ditutup di level 3.697, IHSG berada pada level kritis 3.700 sehingga berbahaya bagi pelaku pasar. Jika turun, bisa mencapai 100 poin. Begitu juga sebaliknya. Lebih baik wait and see!

Technical analyst dari Jsxpro.com Tommy Yu mengatakan hal itu kepada INILAH.COM. Menurutnya, saat ini indeks berada dalam bahaya. Karena itu, bagi pelaku pasar seperti menangkappisau jatuhkarena sangat spekulatif.Jika kebetulan dapat menangkap gagangnya dapat untung besar, sebab harga saham saat ini sudah sangat rendah jauh di bawah.

Sebaliknya, jika yang tertangkap adalah mata pisaunya, tangannya akan berdarah-darah. Jadi,IHSG seperti menangkap pisau jatuh. “Berbahaya!” katanya. “Bagi pelaku pasar yang tidak spekulatif saya tidak menyarankan masuk. Semua saham wait and see dulu.”

Pada perdagangan Rabu (21/9), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup melemah 54,62 poin (1,46%) ke level 3.697,494 dengan intraday tertinggi di level 3.752,299 dan terendah 3.687,913. Begitu juga indeks saham unggulan LQ45 yang turun 11,02 poin (1,68%) ke angka 643,391.Berikut ini wawancara lengkapnya:

Setelah tembus 3.700 bagaimana Anda melihat risiko pada laju IHSG?
Level threshold (ambang batas) IHSG saat ini di level 3.700 hingga 3.720. Kemarin, indeks ditutup di level 3.697 atau 3 poin di bawah ambang batas itu. Artinya, indeks sudah jebol 3.700-nya yang merupakan support kuat.Teorinya, kalau sampai itu ditembus ke bawah, memberikan sinyal indeks bakal melemah lebih jauh. Tapi, karena penembusan tersebut hanya 3 poin, pasar bisa mengabaikannya. Kecuali, jika support tersebut ditembus lebih dari 15 poin ke bawah. Penembusan ini lebih berarti dibandingkan hanya 3 poin.

Kalau begitu ada potensi penguatan Kamis (22/9) ini?
Level 3.700 merupakan level kritis. Pelemahan indeks kemarin, tertahan di level support 3.700 itu. Tapi, jika Kamis (22/9) ini justru jebol ke bawah, IHSG berpeluang turun 100 poin lagi ke level support 3.600. Jika melemah, level 3.600 bisa dicapai pada Jumat (23/9) atau awal pekan depan. Tapi, laju indeks sangat tergantung dari sentiment bursa Dow Jones sehingga posisi saat ini tidak aman.

Level resistance-nya?
Potensi kenaikan terdekatnya di level 3.800 yang jadi resistance pertamanya. Sedangkan resistance kuatnya di level 3.900. Level 3.800 mungkin akan gampang ditembus. Tapi, untuk tembus level 3.900 butuh perjuangan karena besarnya tekanan jual pada level tersebut untuk melanjutkan kenaikan atau tidak. Level 3.900 masih jauh untuk dicapai. Sebab, saat ini masih fase down trend sehingga harus diketahui sejauh mana penurunan IHSG.

Pertanyaan sekarang, apakah titik kritis 3.700 bisa mantul ke atas atau tidak. Ini yang harus ditekankan. Jadi, konfirmasinya Kamis ini. Level aman, jika tembus resistance 3.800. Itupun tetap harus dilihat kembali apakah layak masuk atau tidak di level 3.815-an. Di level 3.700 direkomendasikan jangan masuk dulu pada saham apapun karena terlalu spekulatif sehingga pelakunya seperti menangkap pisau jatuh.

Dalam situasi ini pasar lebih baik wait and see. Jangan jual maupun beli. Sebab, kalau mau jual seharusnya dilakukan sejak dua hari lalu dan wait and see terlebih dahulu terutama bagi trader. Pada saat IHSG balik arah ke atas, baru pasar bisa masuk. Saat ini sangat bahaya seperti menangkappisau jatuh.

Maksud Anda?
Jika kebetulan dapat menangkap gagangnya dapat untung besar, sebab harga saham saat ini sudah sangat rendah jauh di bawah. Tapi, jika yang tertangkap adalah mata pisaunya, tangannya akan berdarah-darah. Jadi,IHSG seperti menangkap pisau jatuh. Berbahaya.

Misalnya, saham PT Indofood Sukses Makmur (INDF) yang kemarin melemah tajam, Rp250 (4,76%) ke level Rp5.000. Bagi pelaku pasar yang spekulatif, langsung beli saham ini karena harganya anjlok dan Kamis ini diharapkan rebound sehingga bisa dijual kembali di sesi pagi. Pelaku pasar tipe ini, seperti menangkap pisau jatuh. Bisa untung, bisa juga bertambah rugi. Bagi pelaku pasar yang tidak spekulatif saya tidak menyarankan masuk. Semua saham wait and see dulu.

Bagaimana dengan saham-saham penggerak market?
Biasanya, PT Bank Mandiri (BMRI) dan PT Astra Internasional (ASII) bisa jadi andalan.Sebab, kedua emiten ini biasanya naik duluan. Tapi, saat ini tak bisa diharapkan, karena BMRI turun 1,58% ke Rp6.200 dan ASII turun 2,06% ke level Rp64.050.Dengan IHSG ditutup pada kisaran 3.700 kemarin, bukan berarti indeks bakal mantul ke atas. Tunggu mantul dulu, lalu lihat apakah bisa masuk atau tidak. Jika jebol ke bawah, tunggu dulu sampai dia mantul. IHSG masih 50:50 baik pelemahn maupun penguatan sangat tergantung pada sentiment bursa global.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar