Kamis, 22 September 2011

Bursa Global Terpuruk, IHSG 'Dihantui' Tekanan Jual

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin kembali melemah 54 poin akibat tekanan jual di saham-saham unggulan. Investor terus melepas portofolionya di tengah merosotnya bursa-bursa regional karena ancaman krisis Eropa.

Pada perdagangan, Rabu (21/9/2011), IHSG ditutup terpangkas 54,616 poin (1,46%) ke level 3.697,494. Sementara Indeks LQ 45 ditutup anjlok 11,020 poin (1,69%) ke level 643,391.

Bursa-bursa global kembali berjatuhan merespons hasil pertemuan Bank Sentral AS (Federal Reserve) yang mencatat adanya risiko penurunan ekonomi AS yang signifikan. Gelontoran stimulus senilai US$ 400 miliar juga tak mampu memberikan dorongan ke pasar, dan investor justru merasa kurang optimistis kebijakan itu akan efektif di tengah perekonomian yang sedang mengalami stagnasi.

Kondisi tersebut akan kembali membawa sentimen negatif ke pasar saham. Investor akan melanjutkan aksi jualnya meski saham-saham sudah pada posisi oversold, sehingga IHSG pada perdagangan Kamis (22/9/2011) kembali bergerak di teritori negatif.

Bursa Wall Street kemarin juga melemah lebih dari 2% merespons hasil pertemuan Bank Sentral AS tersebut. Penurunan indeks saham di Wall Street terutama dipicu merosotnya saham-saham sektor perbankan dan asuransi.

Pada perdagangan Rabu (21/9/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup merosot hingga 283,82 poin (2,49%) ke level 11.124,84. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 35,33 poin (2,94%) ke level 1.166,76 dan Nasdaq merosot hingga 52,05 poin (2,01%) ke level 2.538,19.

Bursa Asia langsung ikut merosot. Berikut pergerakan bursa Asia pada Kamis pagi:
  • Indeks Nikkei-225 melemah 110,45 poin (1,26%) ke level 8.630,71.
  • Indeks KOSPI melemah 44,33 poin (2,39%) ke level 1.809,95.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

Kresna Sekuritas:
Ketidakpastian global membuat volatilitas IHSG masih tinggi mengingat pasar masih menunggu kebijakan The Fed dalam FOMC yang diharapkan menjadi katalis positif bagi IHSG. Penutupan IHSG yang di bawah trading range 3.700-4.020 masih berpotensi menarik IHSG untuk bergerak dalam tekanan di kisaran 3.640-3740.

Panin Sekuritas:
Ditengah reboundnya sebagian besar bursa regional Asia, IHSG ditutup melemah menyusul aksi jual dari para investor. Kami melihat investor memilih untuk mengamankan portofolio mereka terlebih dahulu selagi menunggu hasil pertemuan The Fed serta rencana pertemuan pembuat kebijakan di Eropa untuk membahas krisis hutang Yunani. Hari ini kami perkirakan indeks masih akan berlanjut melemah. Terlihat pergerakan indeks masih akan dipengaruhi oleh faktor eksternal. Kisaran support-resistance hari ini 3.630-3.700.

eTrading Securities:
IHSG pada Rabu (21/9) kembali ditutup turun 55 point (-1.45%) ke level 3,697.49 dengan seluruh sektor mengalami penurunan. Total transaksi tercatat sebanyak 7.7 juta lot atau setara dengan Rp3.51 triliun.

Tercatat sebanyak 42 saham mengalami kenaikan, 179 saham mengalami penurunan, 80 saham tidak mengalami perubahan dan 152 saham tidak diperdagangkan sama sekali. Saham-saham yang menjadi penahan turunnya bursa a.l. TLKM, BDMN, AMRT, JSMR dan BRPT sementara yang menjadi pemberat bursa hari ini a.l. ASII, BBCA, BMRI, UNTR dan BBRI.

Asing kemarin tercatat melakukan net sell pada pasar regular sebesar Rp554 miliar dengan saham-saham yang paling banyak di jual adalah UNTR, INDF, BUMI, ASII dan BBRI.

Secara teknikal, Pada perdagangan kemarin (21/9) IHSG gagal bergerak rebound kembali terkoreksi menembus garis MA 200 dengan indikator RSI dan stochastic bergerak downtrend walaupun sudah di area oversold. Perlu diwaspadai apabila IHSG gagal rebound kembali di atas MA 200 karena akan membawa IHSG menuju fase Bearish. Pada perdagangan hari ini (22/9) diperkirakan IHSG akan bergerak pada range 3639-3733. Sementara itu, saham-saham yang dapat diperhatikan a.l BDMN dan MASA.

(qom/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar