Kamis, 08 September 2011

Harga Emas Turun Hingga 3%

New York - Investor melepas emas dan memburu saham-saham sehingga membuat harga emas turun hingga 3%. Keputusan pengadilan di Jerman yang diharapkan bisa membantu penyelesaian krisis di Eropa membuat investor semangat berburu saham lagi.

Pengadilan Jerman menolak gugatan yang ingin memblokir keinginan negara tersebut untuk bergabung dalam upaya pemberian bantuan kepada Yunani dan negara lain yang terkena krisis. Bursa Eropa dan AS juga langsung melesat oleh keputusan tersebut.

"Saya kira ini merupakan asumsi yang cukup valid bahwa orang-orang menjual emas dan membeli saham hari ini, dengan pasar saham mengalami reli akibat berita yang menyebutkan Jerman kemungkinan berpartisipasi lebih aktif untuk rencana bailout Yunani," ujar Adam Klopfeinstein, analis logam Lind-Waldock seperti dikutip dari Reuters, Kamis (8/9/2011).

Pada perdagangan Rabu (7/9/2011), harga emas di pasar spot tercatat turun hingga US$ 57 menjadi US$ 1.815 per ounce, bahkan sempat menembus rekor terendah intraday di US$ 1.793,19. Penurunan harga emas ini terjadi setelah harga emas sempat menembus rekor tertingginya di US$ 1.920 per ounce pada Selasa lalu.

Di pasar berjangka, emas AS untuk pengiriman Desember juga turun US$ 55,70 menjadi US$ 1.817,60 per ounce, dan bergerak di kisaran US$ 1.883,20-US$ 1.793,80.

"Kita sedang melihat tema flight-to-quality dalam memudarnya emas secara jangka pendek, tapi saya tidak berpikir pembeli jangka panjang dan pemegang emas telah mengubah pemikirannya. Apa yang kita lihat hanyalah koreksi di pasar yang bullish. Dalam 3 hari, orang yang tidak membeli ketika tembus di bawah US$ 1.800 mungkin akan menyesalinya," tambah Klopfeinstein.

Pada Selasa lalu, harga emas menembus rekor tertingginya di US$ 1.920,30 per ounce setelah Bank Sentral Swiss memutuskan untuk mematok mata uangnya terhadap euro guna mencegah penguatan lebih lanjut. Namun setelah rekor tertingginya, harga emas langsung mengalami koreksi.

Meski terjadi likuidasi, namun analis mengatakan emas masih berada dalam posisi reli karena intervensi Swiss kemungkinan bank sentral lain akan berupaya menyamainya untuk mencegah mata uangnya mengalami apresiasi berlebihan.

"Upaya untuk menahan apresiasi mata uang berarti emas akan bergerak naik karena dianggap sebagai safe havens," ujar UBS dalam catatannya.

(qom/qom)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar