Kamis, 08 September 2011

Survei: Fund Manager Masih Andalkan Saham

Medium
INILAH.COM, Jakarta - Survei HSBC menunjukkan fund manager (pengelola keuangan) masih andalkan saham untuk instrumen investasinya dalam tiga bulan ke depan.

"Gejolak pasar telah membuka peluang untuk potensi pembelian investasi bagi para investor jangka panjang," ujar Regional Head Wealth Management HSBC Asia Pasifik Bruno Lee dalam keterangan resminya, Kamis (8/9).

Hasil survei menunjukkan dari 12 fund manager global yang disurvei, 63%-nya yakin bahwa investasi dalam bentuk saham masih berpotensi untuk meningkat di kuartal ketiga 2011. Sebagian besar fund manager juga yakin terhadap pertumbuhan positif instrumen obligasi Asia (83%) dan obligasi negara berkembang (71%). "Para fund manager melihat peluang di ekonomi negara berkembang dan fokus pada pasar saham China dengan harapan akan berakhirnya siklus memperketat perekonomian dan turunnya inflasi di China," beber Lee.

Kecenderungan tinggi para fund manager untuk pasar saham China juga tumbuh lebih dari dua kali lipat sejak kuartal sebelumnya menjadi 57%. Fund manager juga menunjukkan penurunan terhadap preferensi instrumen obligasi Eropa (83%) dan separuhnya (50%) juga menunjukkan kurang percaya terhadap pasar saham Eropa.

Dalam survei HSBC ini, HSBC melakukan survei terhadap 12 fund manager global antarnegara dengan total pengelolaan aset US$4,4 triliun atau setara dengan 17% dari estimasi total dana pengelolaan investasi gobal. Tujuan dari survei ini diantaranya untuk melihat persebaran aset investasi dan mengamati aliran dana di level global, memprediksi tren instrumen investasi dan negara tujuan investasi. [cms]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar