Kamis, 08 September 2011

Pilih Saham Bakrie, Infrastruktur dan Properti

INILAH.COM, Jakarta – Apresiasi IHSG siang ini diperkirakan akan berlanjut hingga penutupan. Saham-saham potensial dari grup Bakrie, infrastruktur dan properti, bisa jadi pilihan.

Pada sesi pertama perdagangan Kamis (8/9), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 17,08 poin (0,43%) ke level 4.018,512. Begitu juga indeks saham unggulan LQ45yang naik 2,62 poin (0,37%) ke angka 712,714.
Laju indeks siang ini cukup ramai, didukung oleh volume transaksi yang tercatat mencapai 2,157 miliar lembar saham di pasar reguler dan total mencapai 2,430 miliar. Sementara itu, nilai transaksi mencapai Rp2,144 triliun di pasar reguler dan total Rp2,340 triliun dan frekuensi 81.277 kali. Sebanyak 112 saham menguat, sedangkan 96 saham melemah dan 90 saham stagnan.
Penguatan indeks sesi pertama, juga diwarnai aksi beli asing yang mencatatkan transaksi nilai beli bersih (net foreign buy) sebesar Rp 232,7 miliar. Rinciannya, transaksi beli mencapai Rp692,6 miliar sedangkan transaksi jual sebesar Rp459,8 miliar.
Mayoritas sector saham mendukung penguatan indeks. Sektor konsumsi memimpin kenaikan 1,20%, disusul perdagangan 1,12%, keuangan 0,91%, aneka industry 0,70%, perkebunan 0,65% dan manufaktur 0,62%. Selebihnya, empat sector saham melemah, infrastruktur turun 0,56%, property 0,43%, industri dasar 0,35% dan pertambangan 0,24%.

Pengamat pasar modal Willy Sanjaya memperkirakan, pergerakan indeks domestik hingga penutupan sore nanti akan bertahan di teritori positif. “Indeks akan mengarah ke level resistance 4.073 dan support 3.927,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Kamis (8/9).

Menurutnya, penguatan indeks hari ini, salah satunya dipicu oleh posisi indeks yang sudah sangat kuat di atas 4.000 kembali. Karena itu, pasar sudah mengabaikan kekhawatiran-kekhawatiran lainnya sehingga IHSG terus pulih dan kembali berada di zona aman setelah tembus level psikologis itu.

Kondisi itu, lanjutnya, mendapat dukungan dari investor asing yang berposisi net buy dalam dua hari terakhir. Artinya, kepercayaan asing terhadap bursa Indonesia sudah pulih. Kemarin, asing net buy sebesar Rp350 miliar dan hingga pukul 11.30 WIB hari ini net buy asing sudah di atas Rp150 miliar. Karena itu, hingga penutupan indeks berpeluang besar bertahan pada teritori positif. “Apalagi, bursa global dan regional juga berada pada teritori positif,” ujarnya.

Dari dalam negeri, penguatan indeks juga mendapat dukungan dari Bank Indonesia yang siang ini sudah diperkirakan mempertahankan suku bunga acuan di level 6,75% untuk kesekian kalinya. Level ini merupakan suku bunga ideal untuk Indonesia. “Ini akan menjadi angin segar bagi market,” papar Willy.

Adapun saham-saham yang jadi penggerak indeks hari ini adalah PT Salim Ivomas Pratama (SIMP), PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP), PT Trada Maritime (TRAM), PT Bank Mandiri (BMRI), PT Astra Internasional (ASII), dan PT Telkom (TLKM).

Dalam situasi ini, dia merekomendasikan positif saham-saham yang secara teknikal dan fundamental masih potensial naik di grup Bakrie, infrastruktur dan properti. Saham-saham pilihannya adalah PT Perusahaan Gas Negara (PGAS), PT Bakrie & Brothers (BNBR), PT Salim Ivomas Pratama (SIMP), PT Darma Henwa (DEWA), PT Kawasan Industri Jababeka (KIJA), PT Bukit Sentul City (BKSL) dan PT Bumi Resources (BUMI). “Saya rekomendasikan akumulasi beli saham-saham tersebut dengan pola strong buy,” imbuh Willy. [ast]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar