Kamis, 08 September 2011

Dow Jones Melonjak 275 Poin

New York - Bursa Wall Street melesat hingga lebih dari 2%, seiring mulai memudarnya kekhawatiran seputar krisis di Eropa. Sentimen positif datang dari Jerman yang bisa bebas berpartisipasi dalam bailout setelah keluarnya keputusan pengadilan.

Pengadilan Jerman menolak gugatan yang ingin memblokir keinginan negara tersebut untuk bergabung dalam upaya pemberian bantuan kepada Yunani dan negara lain yang terkena krisis. Bursa Eropa juga langsung melesat oleh keputusan tersebut.

Pada perdagangan Rabu (7/9/2011), indeks Dow Jones industrial average melesat hingga 275,56 poin (2,46%) ke level 11.414,86. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat hingga 33,38 poin (2,86%) je level 1.198,62 dan Nasdaq menguat 75,11 poin (3,04%) ke level 2.548,94.

Volume perdagangan di New York Stock Exchange hanya sebesar 7 miliar lembar saham, sedikit di bawah rata-rata tahun lalu yang sebesar 7,56 miliar lembar saham.

Meski demikian, investor masih tetap berhati-hati dan memperkirakan proses pemulihan butuh waktu yang lama. Hal itu terlihat dari tipisnya perdagangan dan berlanjutnya volatilitas di Wall Street.

Kevin Caron, market strategist Stifel, Nicolaus & Co mengingatkan, meski nilai S&P yang sudah turun hingga 12% sudah cukup menarik, namun ketidakpastian seputar krisis utang Eropa dan masalah perekonomian AS akan tetap membayangi Wall Street.

"Ini hanyalah langkah lain di jalan yang panjang. Kami ingin sekali melihat beberapa perbaikan beberapa data dan kita belum mendapatkannya," ujar Caron seperti dikutip dari Reuters, Kamis (8/9/2011).

Saham Bank of America menguat hingga 7% menjadi US$ 7,48 dan menjadi top gainer di Dow Jones, setelah kepala consumer banking dan global wealth and investment management hengkang. Bank of America sudah kehilangan hampir setengah nilai pasarnya sepanjang tahun ini.

Demikian pula saham-saham sektor energi yang dekat dengan pertumbuhan ekonomi bergerak menguat. Indeks energi S&P tercatat naik 3,7%.

Saham Yahoo Inc naik hingga 5,4% menjadi US$ 13,61, setelah chairman Roy Bostock memecat CEO Carol Bartz. Pemecatan Bartz justru dianggap mengakhiri stagnasi Yahoo.

(qom/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar