Kamis, 08 September 2011

Terhambat Profit Taking, IHSG Cuma Naik 3 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan dengan hanya naik tipis 3 poin. Penguatan indeks terhambat aksi ambil untung di saham-saham tambang dan infrastruktur.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 8.570 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di posisi Rp 8.555 per dolar AS.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG menguat tipis 11,464 poin (0,28%) ke level 4.012,897. Indeks melanjutkan reli di hari keempatnya karena investor mulai percaya diri setelah krisis utang di eropa sedikit mereda.

Tekanan jual di saham-saham lapis unggulan sempat membawa IHSG anjlok ke zona merah sampai di posisi 3.978,343, padahal sebelumnya baru saja naik tinggi ke level 4.017,308 sesaat setelah pembukaan perdagangan.

Indeks harus berterima kasih kepada saham-saham berbasis konsumer dan finansial yang akhirnya bisa mengangkatnya kembali ke zona hijau.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG naik 17,079 poin (0,42%) ke level 4.018,512. Saham-saham berbasis konsumer dan finansial berhasil menyelamatkan indeks.

Pergerakan indeks menjadi liar memasuksi perdagangan sesi II, tekanan jual melanda dan mengantarkan IHSG balik lagi ke zona merah. Beberapa investor mencoba mengambil untung di saham-saham yang kemarin sudah menguat.

Indeks kembali bergerak fluktuatif mendekati penutupan perdagangan, bergerak naik turun antara teritori negatif dan positif. Poin yang dicetaknya pun serba tipis.

Menutup perdagangan, Kamis (8/9/2011), IHSG naik tipis 3,957 poin (0,09%) ke level 4.005,390. Sementara Indeks LQ 45 menguat tipis 0,407 poin (0,06%) ke level 709,688.

Profit taking banyak dilakukan investor lokal, sementara investor asing masih konsisten menempatkan dananya di lantai bursa. Transaksi investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 545,43 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 143.158 kali pada volume 10,310 miliar lembar saham senilai Rp 5,821 triliun. Sebanyak 107 saham naik, sisanya 130 saham turun, dan 87 saham stagnan.

Mayoritas bursa-bursa di Asia masih kuat berjalan di zona hijau, hanya bursa saham Hong Kong yang terpuruk di teritori negatif. Sentimen krisis utang Eropa yang mulai mereda membantu pergerakan positif regional.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai menanjak 45,57 poin (1,84%) ke level 2.516,09.
  • Indeks Hang Seng melemah 155,95 poin (0,78%) ke level 19.892,05.
  • Indeks Nikkei 225 naik ke 29,71 poin (0,34%) level 8.793,12.
  • Indeks Straits Times naik tipis 1,50 poin (0,05%) ke level 2.833,63.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Taisho (SQBI) naik Rp 11.800 ke Rp 144.800, Multi Bintang (MLBI) naik Rp 5.550 ke Rp 365.050, Dian Swastatika (DSSA) naik Rp 14.100 ke Rp 2.350 dan Good Year (GDYR) naik Rp 1.700 ke Rp 11.100

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 650 ke Rp 46.000, Nipress (NIPS) turun Rp 350 ke Rp 3.500, Astra Agro (AALI) turun Rp 300 ke Rp 22.200, dan Indocement (INTP) turun Rp 300 ke Rp 15.600.

(ang/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar