Rabu, 02 November 2011

Hmm.. Dolar Turun di Pasar Asia

Hmm.. Dolar Turun di Pasar Asia
INILAH.COM, Singapura - Kurs dolar melemah di perdagangan Asia pada Rabu (2/11) menjelang pertemuan G20 dan rapat The Fed pada pekan ini.

Indeks dolar turun 0,3% terhadap enam mata uang global yang diperdagangkan 77.125 dibandingkan 77,298 DXY di perdagangan AS pada Selasa kemarin. Apalagi indeks Dow jatuh hingga 300 poin dengan rencana referendum Yunani. Demikian dikutip dari marketwatch.com.

Untuk kurs dolar terhadap yen juga turun 0,34% menjadi 78,12 per yen atau turun dari 78,34 per yen pada Selasa kemarin.

Sementara kurs euro juga jatuh di level terendah dalam sebulan terakhir terhadap dolar, kemarin. Indeks EURUSD 0,23% menjadi US$1,3717 hari ini. Jadi hanya naik ke level US$1,3712 pada perdagangan Selasa kemarin di AS.

"Risiko tetap menjadi perhatian utama menjelang pertemuan Kanselir Jerman Merkel dan Presiden Prancis, Sarkozy dengan pemerintah Yunani, IMF dan Uni Eropa menjelang KTT Kelompok G20," kata Trinh di RBC.

Berita soal Yunani telah meruntuhkan kenaikan perdagangan di bursa maupun valas serta komoditi. Apalagi parlemen Yunani mendukung rencana referendum tersebut. Presiden Prancis, Nicolas Sarkozy juga mengakui cukup terkejut dengan rencana Yunani tersebut. Meskipun dia tetap mendukung Yunani untuk mendapatkan suntikan dana segar.

Untuk itu, Sarkozy pada Rabu sore ini akan bertemu dengan Kanselir Jerman Angela Merkel serta George Papandreou di Cannes, menjelang KTT G20 yang dimulai pada hari Kamis besok.

Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schaeuble mengatakan kepada edisi Financial Times Jerman bahwa Uni Eropa akan tetap mendukung Yunani dengan mata uang euro. Ia mengungkapkan keyakinan kalau orang-orang Yunani akan mendukung reformasi penghematan pemerintah mereka.

Sementara Federal Reserve AS akan melakukan pertemuan dua hari kebijakan mulai Rabu hari ini. Tetapi analis tidak mengharapkan perubahan kebijakan utama. Pada hari pertama, mereka akan memantau hasil pertemuan antara Perdana Menteri Yunani Papandreou dan rekannya Perancis dan Jerman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar