Rabu, 02 November 2011

Inilah Daftar Saham Pilihan Rabu (2/11)

INILAH.COM, Jakarta - IHSG pada perdagangan Rabu (2/11) diprediksi masih akan tertekan sentimen regional dan Eropa. Pergerakan IHSG di kisaran 3.591-3.700.

"Indeks besok (hari ini) kami perkirakan tekanan jual masih akan dapat berlanjut," kata analis saham Panin Sekuritas, Purwoko Sartono kemarin.

IHSG kemarin ditutup melemah hingga 105,83 poin atau 2,7% ke 3.685,01. Volume perdagangan mencapai 4,8 miliar saham senilai Rp3,9 triliun. IHSG mengalami net foreign sell Rp59,2 miliar dengan penjualan asing mencapai Rp1,3 triliun dan pembelian asing Rp1,2 triliun.

Indeks kemarin anjlok terimbas dari penurunan bursa Asia dan pembukaan bursa Eropa. Penurunan bursa regional ini didorong oleh perlambatan pada data manufaktur China serta rencana Perdana Menteri Yunani untuk menggelar referendum terkait dengan perjanjian bailout dari Uni Eropa.

Sementara analis senior HD Capital merekomendasikan beli untuk saham INDF, ASII, ADRO dan BBRI. Tekanan indeks datang dari regional dengan timbulnya masalah baru di sektor perbankan Eropa pasca bailout Yunani dan slowdown pertumbuhan ekonomi di Asia.

"Bila penjualan masih berlanjut akibat dapat digunakan untuk melirik saham berkapitalisasi besar yang terkoreksi tajam," katanya.

Saham INDF disarankan beli dengan strategi masuk pertama di 4.650 dan kedua di 4.550 dengan cut loss di 4.350. Bila koreksi masih berlanjut hingga menutup price gap kedua bawah di Rp.4.750-4.675 dapat digunakan sebagai kesempatan akumulasi. Sebab outlook earnings produsen mie instan dan commodity player yang bersifat defensive ini tidak akan terkena imbas signikan dari potensi krisis Asia da Eropa.

Saham ASII disarankan beli dengan strategi masuk pertama di 64.000 dan kedua di 61.000 dengan cut loss di 59.500. Rekomen buy on weakness karena secara earnings tidak akan berdampak signifikan wallaupun akan tejadi penurunan penjualan akibat suplai import CBU berkurang dari banjir Thailand.

Untuk saham ADRO disarankan beli dengan strategi masuk di 1.830 dan kedua di 1.730 dengan cut loss di 1.670. ADRO merupakan saham batubara dengan market cap terbesar setelah BUMI, dan dalam koreksi pasar biasanya asing akan melirik yang cap besar versus kecil terlebih dahulu.

Sementara saham BBRI disarankan beli dengan strategi masuk di 6.250 dan kedua di 6.150 dengan cut loss di 6.000. BBRI akan menjadi menarik dalam koreksi pasar untuk menutup price gap di Rp.6.350-6.200 terutama karena jenis usaha mikro UKM relatif aman dari efel krisis banking Eropa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar