Rabu, 02 November 2011

Saham 'Kelas Berat' Diborong, IHSG Melesat 2,11%

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat 2,11% setelah investor mulai memborong saham unggulan yang terdiskon tinggi. Bursa Eropa dan regional yang rebound ikut membantu laju IHSG.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 8.925 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 8.920 per dolar AS.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka langsung melemah 35,084 poin (0,95%) ke level 3.649,928. Investor memilih keluar di tengah memanasnya lagi kondisi pasar finansial global.

Setelah sempat jatuh cukup dalam ke posisi terendahnya di 3.624,228, indeks langsung balik arah karena indeks masuk ke area jenuh jual. Indeks pun langsung menanjak ke zona hijau.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG turun tipis 0,136 poin (0,01%) ke level 3.684,876. Investor belum sepenuhnya percaya diri karena masih dihantui krisis Eropa.

Setelah sempat berfluktuatif menjelang penutupan perdagangan sesi I, indeks langsung melesat tinggi akibat aksi beli di saham-saham yang sudah murah pagi tadi hingga ke posisi 3.763,392.

Mengakhiri perdagangan, Rabu (2/11/2011), IHSG ditutup melesat 78,022 poin (2,11%) ke level 3.763,034. Sementara Indeks LQ 45 menanjak 17,284 poin (2,64%) ke level 671,090.

Bursa-bursa di Eropa mulai rebound setelah melemah di beberapa perdagangan terakhir akibat tertekan krisis utang yang tak kunjung usai. Sentimen ini memberi semangat di bursa Asia, termasuk Bursa Efek Indonesia (BEI).

Aksi ini didorong spekulasi bahwa The Federal Reserve akan melanjutkan stimulus demi menjaga laju pertumbuhan ekonomi AS. Pertemuan ini baru akan membuahkan hasil besok.

Investor langsung memborong saham-saham yang sudah terdiskon cukup tinggi. Saham-saham yang diburu merupakan saham-saham unggulan, terutama berbasis tambang dan aneka industri.

Meski demikian, investor asing tetap konsisten menjual bersih sejak pagi hingga sore hari ini. Transaksi pemodal asing tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 163,766 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 141.448 kali pada volume 5,863 miliar lembar saham senilai Rp 4,912 triliun. Sebanyak 191 saham naik, sisanya 52 saham turun, dan 72 saham stagnan.

Hanya bursa saham Jepang yang masih terpuruk di teritori negatif, sementara bursa-bursa di Asia lainnya menguat signifikan. Posisinya yang sudah rendah membuat investor memburu saham-saham sehinggga terjadi rebound.

Berikut kondisi bursa-bursa di regional hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai menguat 34,09 poin (1,38%) ke level 2.504,11.
  • Indeks Hang Seng melonjak 363,75 poin (1,88%) ke level 19.733,71.
  • Indeks Nikkei 225 jatuh 195,10 poin (2,21%) ke level 8.640,42.
  • Indeks Straits Times melesat 37,68 poin (1,35%) ke level 2.827,03.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Astra Internasional (ASII) naik Rp 2.500 ke Rp 69.000, Merck (MERK) naik Rp 2.000 ke Rp 129.000, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 1.250 ke Rp 44.800, dan Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.100 ke Rp 58.000,

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 1.100 ke Rp 12.300, Sumi Indo (IKBI) turun Rp 350 ke Rp 1.130, Multibreeder (MBAI) turun Rp 200 ke Rp 13.100, dan Indo Straits (PTIS) turun Rp 160 ke Rp 740.

(ang/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar