Rabu, 02 November 2011

Rupiah keok seiring pasar saham regional anjlok

Rupiah keok seiring pasar saham regional anjlok
JAKARTA. Rupiah keok pada perdagangan pagi ini, seiring koreksi yang terjadi di pasar saham regional. Pelemahan rupiah kali ini merupakan yang terbesar dalam sebulan terakhir.

Data antar bank lokal menunjukkan nilai tukar rupiah tergerus 0,9% ke posisi Rp 8.976 per dollar AS pada pukul 9.10 di Jakarta. Pada pekan ini, mata uang Garuda ini juga tercatat sudah melemah sebanyak 2,1%.

Pasar saham tumbang karena cemas rencana bailout Eropa yang disepakati pada pekan lalu, tidak akan berjalan. Pasalnya, Perdana Menteri Yunani George Papandreou menyebut akan melakukan referendum untuk menentukan menerima atau tidak dana bantuan dari Eropa.

Sentimen negatif ini memicu surutnya permintaan terhadap aset emerging market. Indeks MSCI Asia pacific tertekan selama tiga hari terakhir. Asing tercatat melepas saham dari pasar Indonesia sebesar US$ 7 juta, lebih besar dari jumlah yang mereka beli dalam dua hari di pekan ini.

Analis mata uang dari PT Bank Commonwealth Mika Martumpal menyebut, pelemahan rupiah terseret oleh jatuhnya pasar saham global. "Perkembangan di Yunani menyebabkan ketidakpastian terkait bagaimana Eropa akan mengatasi krisis utang. Hal itu telah menyebabkan sebagian dana keluar dari pasar saham," ujarnya, hari ini, di Jakarta.

Adapun, imbal hasil obligasi pemerintah yang jatuh tempo Juli 2021 naik dua basis poin ke level 6,36%, kemarin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar