Rabu, 02 November 2011

Pilih Saham Sensitif Inflasi & Kinerja Kinclong

INILAH.COM, Jakarta – Meski sentimen eksternal negatif, IHSG berpeluang melaju positif hingga penutupan. Faktor deflasi dan kinerja keuangan jadi katalisnya. Inilah saham pilihannya di sesi dua.

Analis Sekuritas Ekokapital Cece Ridwanullah memperkirakan, indeks saham domestik berpeluang menguat hingga penutupan sore nanti. “Indeks akan bergerak dalam kisaran support 3.591 dan resistance 3.733,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Rabu (2/11).

Menurutnya, penguatan indeks hari ini semata didukung oleh faktor internal. Salah satunya adalah Badan Pusat Statistik (BPS) yang kemarin merilis inflasi Oktober 2011 mengalami deflasi (0,12%). “Data ini sangat berpengaruh positif pada saham-saham yang sensitif suku bunga pada sektor properti, perbankan dan Astra,” ujarnya.

Di sisi lain, lanjut Cece, indeks juga mendapat dukungan dari laporan kinerja emiten untuk kuartal III-2011. Menurutnya, dari total emiten yang listed di Bursa Efek Indonesia (BEI), 90% di antaranya mengalami kenaikan laba bersih. “Karena itu, saham-saham yang mencatatkan kenaikan laba di atas 30% bertenaga naik hari ini setelah mengalami tekanan tajam pada perdagangan kemarin,” papar Cece.

Tapi, dia menggarisbawahi, jika melihat faktor eksternal, sulit untuk memprediksi indeks domestik bisa menguat hari ini. Sebab, market masih terimbas negatif oleh kabar Perdana Menteri Yunani, George Papandreou yang mengajukan mosi kepercayaan dari parlemen dan referendum dari rakyat Yunani.

Tujuannya, untuk mendapat persetujuan reformasi ekonomi yang menjadi syarat bailout yang diberikan Uni Eropa. “Jika rakyat Yunani tidak setuju, besar peluang Yunani default dan banyak skenario buruk lainnya,” tutur Cece.

Kondisi itu, Cece menambahkan, diperparah oleh data manufaktur China yang dirilis negatif. Angkanya turun mencapai batas kritis 50,4 untuk Oktober 2011 dari bulan seblumnya 51,2. “Padahal, sebelumnya sudah diperkirakan naik jadi 51,6,” imbuhnya.

Dalam situasi ini, Cece merekomendasikan positif saham-saham berbasis suku bunga dan BI rate dan saham-saham yang mencatatkan kinerja kinclong pada kuartal III-2011. Apalagi, saham-saham yang sudah turun tajam pada perdagangan kemarin. Terutama, pada sektor perbankan, properti, pertambangan, dan grup Astra.

Saham-saham pilihannya adalah PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Central Asia (BBCA), dan PT Bank Danamon (BDMN).

Lalu, PT Surya Semesta Internusa (SSIA), PT Alam Sutera Realty (ASRI), PT Agung Podomoro Land (APLN) dan PT Modernland Realty (MDLN). PT Astra Internasional (ASII) dan PT United Tractor (UNTR). Lalu, PT Borneo Lumbung Energi (BORN) dan PT Bumi Resources (BUMI) yang menarik untuk jangka menengah. “Saya rekomendasikan buy on weakness saham-saham tersebut,” ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar