Rabu, 02 November 2011

Yes! Deflasi Giring IHSG Sesi I Ditutup Naik Tipis

INILAH.COM, Jakarta - Pada perdagangan sesi I Rabu (2/11), IHSG ditutup naik tipis hanya 0,06% ke level 3.687,34.

Penguatan indeks siang ini lebih dipicu sentimen positif investor lokal terhadap data deflasi Oktober yang mengalahkan sentimen buruk dari Eropa, AS, dan China.

Bursa Global kembali melemah signifikan kemarin dengan bursa AS rata-rata melemah 2,8% dan Bursa Eropa melemah 3,5%, dikarenakan mencuatnya kekhawatiran perlambatan ekonomi Global. Setelah kekhawatiran Yunani akan default, kekhawatiran perlambatan ekonomi diperparah oleh data indeks manufaktur AS, Inggris, dan China yang mengecewakan. AS melaporkan indeks manufaktur bulan Oktober sebesar 50,8, lebih rendah dari estimasi pada 52, Inggris melaporkan indeks manufaktur 47,7 (vs estimasi 50) sedangkan China 50,4 (vs estimasi 51,8).

Mengikuti pelemahan bursa AS dan Eropa, Bursa Asia siang ini mayoritas melemah. Shanghai turun 1%, Hang Seng turun 0,92%, KLSE turun 0,75%, Nikkei turun 1,59%, Seoul turun 0,95%, tapi STI naik 0,5%.

Dari dalam negeri, deflasi sebesar 0,12% di bulan Oktober memunculkan
spekulasi BI akan kembali menurunkan BI rate ditambah lagi alasan ekonomi AS dan Eropa masih menunjukkan tanda perlambatan.

Sebanyak 96 saham naik siang ini, 95 saham turun, dan 90 saham masih stagnan. Indeks LQ45 sesi I ditutup naik 0,16% ke level 654,89, sementara JII naik 0,39% ke level 515,59.

Volume perdagangan siang sebanyak 2,55 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp2,12 triliun. Asing tercatat masih melakukan aksi jual karena kekhawatiran terhadap krisis Eropa dengan membukukan net foreign sell sebesar Rp248,86 miliar.

Saham-saham yang naik tajam siang ini adalah GGRM naik 0,96%, ASII naik 0,67%, HEXA naik 3,03%, UNTR naik 0,84%, IMAS naik 0,81%, dan INVS naik 1,81%.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar