Jumat, 20 Mei 2011

Awas, IHSG Hari Ini Terancam Koreksi

INILAH.COM, Jakarta - IHSG pada perdagangan Jumat (20/5) berpotensi menembus level 3.900. Walaupun juga terancam koreksi akhir pekan setelah menembus level tertinggi kemarin.

Menurut trader independent, Stefanus Mulyadi Handoko, hari ini indeks diperkirakan akan bergerak pada level 3821-3876. "Hari ini akhir pekan, maka potensi indeks untuk mengalami profit taking terbuka. Namun hal tersebut dapat tidak terjadi, jika asing melakukan net buy dalam jumlah besar kembali kedalam saham2 blue chip seperti pada perdagangan kemarin," demikian dikutip dari risetnya di steptrader.blogspot.com.

Saham yang layak dicermati hari ini adalah BMRI, BBNI, BUMI dan SMGR. IHSG masih berpeluang untuk melanjutkan kenaikannya menuju level 3900, pada pekan depan. Karena secara TA, potensi tersebut memang ada, dengan catatan hari ini indeks tidak ditutup dibawah 3830. Sebab jika itu terjadi, weekly chart IHSG akan menjadi kurang bagus, karena candle akan membentuk spinning tops diatas. Stochastic mulai golden cross kembali dan MACD mulai berbalik arah, berpeluang untuk terjadi golden cross. Volume kenaikan kemarin juga mendukung, di atas rata-rata hariannya.

Kamis kemarin, IHSG membuat rekor baru, dengan sepanjang perdagangan berada di zona hijau. IHSG terdorong sentimen positif Bursa Wall Street Rabu malam serta mayoritas bursa Asia menyusul harga komoditas yang mulai membaik. Indeks akhirnya ditutup naik 19,601 poin (0,51%) ke level 3.859,810, total transaksi senilai Rp8,11 triliun, foreign mencatatkan net buy 31 miliar dan Rupiah ditutup stagnan di posisi Rp 8.555/US$.

Pada perdagangan kemaren, terjadi transaksi nego saham BFIN di harga 4.000-4.300, sehingga jika transaksi nego tersebut dikesampingkan, maka asing tercatat net buy yang cukup besar, di atas Rp600 miliar.

Sementara itu dini hari tadi, Dow Jones ditutup menguat 45,14 poin (0,36%) ke level 12.605,32. S&P 500 menguat 2,92 poin (+0,22%) ke level 1.343,60 dan Nasdaq menguat 8,31 poin (+0,30%) ke level 2.823,31. Sentimen positif dari data penurunan pengajuan klaim pengangguran yang lebih besar ketimbang prediksi, mendongkrak optimisme mengenai pemulihan ekonomi negara tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar