Jumat, 20 Mei 2011

Restrukturisasi terhambat, modal kerja POLY seret

JAKARTA. Manajemen PT Asia Pacific Fibers Tbk (POLY) harap-harap cemas menunggu apakah PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) akan menyetujui rencana restrukturisasi utang berjaminan sebesar US$ 284 juta. Restrukturisasi akan membuat keuangan POLY sehat.

"Pemerintah mengkaji kemungkinan rencana restrukturisasi setelah menghentikan upaya penjualan lewat lelang aset di akhir 2010," kata V Ravi Shankar, Presiden Direktur POLY, Kamis (19/5).

Tanpa restu PPA, unit usaha eks Texmaco Grup itu sulit mendapat pinjaman. Tahun ini, sebagian besar modal kerja POLY masih ditalangi pemegang saham terbesarnya Damiano Investment. Dari kebutuhan modal US$ 20 juta, manajemen mengaku, pemegang saham hanya bisa menyediakan maksimal US$ 11 juta. "Sisanya tergantung restrukturisasi," kata Ravi.

Manajemen sudah menyiapkan beberapa rencana kerja, seperti memperbesar kapasitas produksi fiber. Perusahaan yang memproduksi poliester ini juga ingin memperbesar porsi kain kebutuhan khusus (speciality) dari 8% menjadi 30% di 2012. "Cost speciality lebih besar, tapi harga penjualan lebih tinggi," kata Ravi.

Manajemen khawatir, Damiano akan kesulitan menyediakan dana dalam kondisi global yang lesu. "Kalau itu tidak bisa dihindari, kami akan dinyatakan pailit," ujar Ravi.

Penggunaan poliester yang semakin booming membuat manajemen POLY gemas karena tidak leluasa berekspansi. "China yang dulu importir, kini memegang pangsa pasar terbesar dunia," kata Ravi.

Tahun ini, POLY berhadapan dengan tantangan penurunan harga kapas dan kompetitor poliester. Ini memaksa POLY menurunkan margin yang pernah naik tinggi di 2010. "Kemungkinan akan ada penurunan 15% - 20% di kuartal kedua," kata Ravi. Namun, manajemen POLY berharap permintaan yang tinggi membantu mereka mempertahankan penjualan pada tahun ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar