Jumat, 20 Mei 2011

Investor harus mewaspadai ambil untung

Investor harus mewaspadai ambil untung
JAKARTA. Bursa global diperkirakan masih menjadi motor penggerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Jumat ini (20/5). Apalagi kemarin bursa Amerika ditutup hijau. Hal ini bisa membuat IHSG bisa bergerak positif. "Kalau Dow Jones negatif, indeks mungkin konsolidasi," kata Hendri Effendi, Analis Citi Pacific Securities.

Secara teknikal, Hendri melihat, IHSG masih berpeluang menguat meski telah menoreh rekor tertinggi. Namun, sementara sentimen dari dalam negeri sudah minim.

Wisnu Karto, Analis Riset dari eTrading Securities menyarankan investor mewaspadai aksi ambil untung. "Candlestick sudah keluar dari garis upper bollinger," kata dia.

Menurut Wisnu, indeks akan bergerak di kisaran 3.824-3.879. Sedang Hendri melihat peluang pergerakan di support 3.800-3.830 serta resistance 3.889-3.900.

Indeks mencetak rekor, kemarin, dengan menguat 0,51% menjadi 3.859,81, Kedua analis menyebut bursa regional sebagai pendorong IHSG.

Rupiah juga diperkirakan akan melanjutkan penguatan terhadap dollar Amerika Serikat (AS) hari ini. Kepala Riset Askap Futures Wahyu Tribowo Lasono memprediksi, rupiah akan bermain di level awal Mei yaitu Rp 8.520 hingga Rp 8.560 per dollar AS.

Menurut dia, level rupiah relatif stabil ditopang fundamental ekonomi. "Meski dollar AS menguat, rupiah tidak banyak bergerak," kata Wahyu. Stabilnya kurs ini juga dialami oleh mata uang di pasar berkembang Asia.

Kemarin, rupiah kembali menguat sebesar 0,11% menjadi Rp 8.553 per dollar AS. Penguatan terdorong penguatan bursa regional dan derasnya arus masuk dana asing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar