Jumat, 20 Mei 2011

Eropa, AS dan Jepang Pacu Perburuan Rupiah

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Jumat (20/5) ditutup menguat 17 poin (0,19%) ke level 8.531/8.541 per dolar AS dari posisi kemarin 8.548/8.558.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, penguatan rupiah hari ini salah satunya dipicu oleh semakin bergejolaknya kondisi keuangan di Eropa. Kawasan itu, bermasalah dengan utang seperti Yunani, Portugal dan kawasan Eropa lainnya yang memiliki utang besar.

Di sisi lain, dolar AS melemah setelah hasil minutes The Federal Open Market Comitttee (FOMC) dirilis yang mengindikasikan, AS tetap mempertahankan suku bunga rendah di level 0-0,25% untuk jangka waktu yang cukup panjang. "Karena itu, sepanjang perdagangan rupiah mencapai level terkuatnya 8.526 dan 8.544 sebagai level terlemahnya hari ini,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Jumat (20/5).

Penguatan rupiah juga, masih didukung oleh faktor Jepang yang merilis Gross Domestic Product (GDP) yang angkanya jauh di bawah perkiraan menjadi minus 0,9% pada kuartal I/2011 dari kuartal sebelumnya minus 0,8% dan perkiraan minus 0,5%. "Karena itu, pertumbuhan Jepang sudah memasuki masa resesi sehingga yuan turut melemah seperti dolar AS dan euro," papar Christian.

Semua kondisi itu, lanjut Christian memicu peralihan posisi investor dari dolar AS, euro, dan yen Jepang ke mata uang yang berimbal hasil tinggi tapi juga berisiko seperti rupiah. "Dengan sendirinya rupiah menguat," tuturnya.

Alhasil, dolar AS melemah terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa). "Dolar AS ditransaksikan melemah ke level US$1,4292 per euro dari posisi seblumnya US$1,4250 per euro," imbuh Christian.

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1530772/eropa-as-dan-jepang-pacu-perburuan-rupiah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar