Jumat, 20 Mei 2011

'Speculative Buy' ADRO, Daya Tawar Kuat

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Laju saham ADRO, Jumat (20/5) diprediksi menguat. Secara teknikal tampak jelas bargaining position di saham ini sangat kuat sehingga berpeluang tembus Rp3.425. Speculative buy!

Pengamat pasar modal dari Capital Bridge Indonesia Aji Martono mengatakan, potensi penguatan saham PT Adaro Energy (ADRO) akhir pekan ini salah satunya karena faktor teknikal. Menurutnya, meski pergerakannya memang agak lamban tapi volume perdagangan dalam dua hari terakhir, menunjukkan minat beli yang cukup berlebih di saham ini.

Karena itu, Aji menegaskan, akumulasi saham ADRO masih cukup layak bagi investor. Dia melihat, saham batu bara ini berpeluang bergerak dan menembus level tertingginya Rp2.425 dari level Rp2.375 pada penutupan kemarin. “ADRO berpeluang bergerak dalam kisaran support Rp2.275 dan resistance Rp2.475,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Kamis (19/5) malam.

Pada perdagangan Kamis (19/5) saham ADRO ditutup menguat Rp25 (1,06%) menjadi Rp2.375 dibandingkan sebelumnya di level Rp2.350. Harga intraday tertingginya mencapai Rp2.400 dan terendah Rp2.350. Volume transaksi mencapai 75,9 juta unit saham senilai Rp179,6 miliar dan frekuensi 3.007 kali.

Lebih lanjut dia menjelaskan, aksi akumulasi, secara teknikal sangat jelas akan terjadi pada perdagangan akhir pekan ini. Artinya, bargaining position masih terjadi di saham ini meskipun hari ini merupakan akhir pekan di mana biasanya transaksi rawan profit taking. “Karena itu, kemungkinan penguatan ke depan masih mungkin terjadi di saham ADRO,” tandas Aji.

Dari sisi fundamental, saham ADRO masih punya ruang untuk menguat. Sebab, fundamental emiten ini sangat mumpuni. Apalagi, laporan keuangan emiten ini untuk kuartal I/2011 dirilis positif.

ADRO mencatat laba bersih sebesar US$108,9 juta pada triwulan I/2011 atau naik 11,7% dibandingkan pada periode yang sama 2010. “Karena itu, ADRO layak dengan target harga Rp3.200 per saham dan sekaligus saham ini masih murah untuk diakumulasi,” timpalnya.

Situasi itu juga mendapat dukungan dari kenaikan harga minyak mentah dunia ke level US$100,21 per barel. Sebab, substitusi dari pergerakan harga minyak mentah dunia adalah sektor batu bara.

“Bargaining batu bara juga akan terjadi sehingga mengerek naik harganya,” ucapnya. Kondisi itu akan membawa dampak positif secara tidak langsung bagi saham-saham batu bara termasuk ADRO.

Aji merekomendasikan pelaku pasar meraih capital gain untuk jangka pendek di saham ADRO dengan pola speculative buying. “Tapi, untuk jangka menengah panjang, lebih baik buy position untuk saham ini,” imbuh Aji. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar