Selasa, 24 Mei 2011

Buy on Weakness Saham BUMI

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Laju saham BUMI, Selasa (24/5) diprediksi menguat seiring peluang positifnya sentimen market dan rebound-nya harga minyak mentah dunia ke atas level US$100 per barel. Buy on weakness!

Pengamat pasar modal Irwan Ibrahim mengatakan, potensi penguatan saham PT Bumi Resources (BUMI) karena dua factor yakni peluang positifnya sentiment market dan rebound-nya harga minyak mentah dunia. Kondisi itu dipicu peluang penguatan mata uang euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa) setelah melemah dan tembus level psikologis US$1,40 per euro.

Irwan merekomendasikan buy on weakness untuk jangka panjang dan speculative buy untuk jangka pendek di saham BUMI. Sebab, pada sesi pagi, saham BUMI berpeluang mengalami koreksi terlebih dahulu hingga Rp25 tapi setelah itu bakal balik arah (reversal) menguat. “Saya targetkan Rp5.000 hingga akhir tahun,” katanya kepada INILAH.COM.

Pada perdagangan Senin (23/5) saham BUMI ditutup melemah Rp175 (4,96%) ke level Rp3.350 dari level sebelumnya Rp3.525. Harga intraday tertingginya mencapai Rp3.475 dan terendah Rp3.350. Volume transaksi mencapai 103,1 juta unit saham senilai Rp349,7 miliar dan frekuensi 3.901 kali. Berikut ini wawancara lengkapnya:

Setelah melemah ke level Rp3.350, bagaimana Anda memperkirakan laju saham BUMI hari ini?

Berpotensi menguat. Ini karena peluang positifnya sentimen market. Sebab, koreksi tajam kemarin dipicu oleh penurunan saham di bursa Asia. Hari ini, setelah indeks melemah tajam akan kembali naik yang dipimpin saham-saham bluechips sehingga saham sejuta umat ini pun berpeluang rebound. Market Asia dan domestik berpeluang kembali rebound.

Akan bergerak di kisaran berapa?

Saham BUMI akan mengarah ke level resistance Rp3.500 dan Rp3.300 sebagai level support-nya.

Koreksi market kemarin sudah benar-benar berhenti dan siap balik arah menguat?

Ya. Sebab, koreksi market yang tajam kemarin juga membawa market pada area jenuh jual (oversold) sehingga berpeluang kembali menguat. Kemarin, semua market terkoreksi akibat pelemahan euro terhadap dolar AS seiring krisis utang di Yunani. Kondisi itu, memicu tingginya ketidakpastian di pasar dan memicu penurunan harga komoditas sehinga semua saham di dunia terkoreksi.

Di sisi lain, euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa) mengalami pelemahan tajam atas dolar AS ke level US$1,3995 per euro dari level tertingginya US$1,50 per euro. Ini yang memicu pelemahan harga komoditas terutama minyak mentah dunia yang saat ini kembali turun ke level US$97 per barel.

Artinya, harga komoditas pun berpeluang rebound?

Jika dilihat lebih jauh pelemahan euro sudah terjadi sejak tiga pekan lalu. Karena itu, pelemahannya sudah tembus level psikologis US$1,40 per euro sehingga berpeluang mengalami technical rebound. Sebab, orang akan kembali mengambil posisi kembali pada mata uang Uni Eropa ini. Akibatnya, harga minyak mentah dunia pun akan kembali naik ke atas level US$100 per barel. Apalagi, Presiden AS Barack Obama akan mempertahankan pasukannya di Timur Tengah.

Lantas, apa rekomendasi Anda?

Saya rekomendasikan buy on weakness untuk jangka panjang dan speculative buy untuk jangka pendek di saham BUMI. Sebab, pada sesi pagi, saham BUMI berpeluang mengalami koreksi terlebih dahulu hingga Rp25 tapi setelah itu bakal balik arah (reversal) menguat. Saya targetkan Rp5.000 hingga akhir tahun. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar