Selasa, 24 Mei 2011

CIC mengincar BORN?

CIC mengincar BORN?
JAKARTA. Menjelang genap setengah tahun PT Borneo Lumbung Energi dan Metal Tbk (BORN) melantai di bursa, emiten bersandi BORN ini disambar rumor panas. Tak tanggung-tangung, rumor ini mengaitkan BORN dengan China Investment Corporation (CIC).

Sumber KONTAN mengatakan, manajemen BORN berniat menerbitkan convertible bond atau obligasi tukar berdenominasi dollar AS dengan jangka waktu tiga tahun, kepada CIC. Belum jelas berapa nilai obligasi tukar yang akan diterbitkan, tapi bunganya disebut di kisaran 7% sampai 9%. "Namun, nilai tukar obligasinya dipatok di kisaran harga Rp 2.300 sampai Rp 2.500 per saham," ujar sang empunya rumor.

Sebagai konsekuensi masuknya CIC, BORN diwajibkan menjual batubaranya ke China selama tiga tahun mendatang. Harga kontrak pembelian batubara disepakati di level US$ 189 per ton.

Ketika dikonfirmasi, manajemen BORN memberikan informasi yang mengambang. "Saya belum tahu ada rencana itu, coba nanti saya akan tanyakan ke manajemen," tutur Geroad Panji Alamsyah, Sekretaris Perusahaan BORN kepada KONTAN, Senin (23/5).

Berdasarkan data RTI per 30 April 2011, PT Republik Energi & Metal menjadi pemegang saham mayoritas dengan kepemilikan 45%. Sedangkan, Morgan Stanley and Co Plc mengempit 18% saham. Credit Suisse AG Singapore Trust AC Client tercatat memiliki 11,25% saham BORN. Adapun, sisanya 25%, menjadi milik investor publik.

Hingga penutupan pasar Senin (23/5), harga saham BORN berakhir di level Rp 1.450 per saham. Sekedar catatan, saham BORN sempat mencetak rekor harga tertingginya pada awal Januari lalu (18/1) di posisi Rp 1.810 per saham.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar